Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelson Tampubolon, Habiskan Karier di Bank Indonesia

Kompas.com - 18/06/2012, 14:14 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Nelson Tampubolon, menghabiskan kariernya di Bank Indonesia. Mantan Direktur Direktorat Internasional Bank Indonesia ini menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi XI DPR pada Kamis (7/6/2012) lalu.

Pria yang lahir pada tahun 1954 ini menempuh pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen di Universitas Parahyangan, Bandung. Lalu, selang beberapa tahun, ia merengkuh gelar Master of Science in Management di Arthur D Little Management Institute, Boston, AS. Selain itu, Nelson menjalani pendidikan keahlian Kursus Pemeriksa Bank, di Jakarta.

Tahun 1998, ia pun menjalani Sekolah Staf Pimpinan Bank Indonesia angkatan XXIII, di Jakarta. Lalu, ia juga terdaftar sebagai alumnus Lemhannas. Nelson telah menduduki sejumlah jabatan penting di Bank Indonesia. Tahun 2002-2005, ia menjabat sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI. Salah satu tanggung jawabnya adalah menginisiasi organisasi Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan sebagai wujud perlindungan konsumen.

Selepas itu, ia menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Singapura. Jabatan itu diembannya selama tahun 2005-2008. Tak tanggung-tanggung, dengan jabatan itu, ia melakukan analisis perkembangan ekonomi negara-negara Asean. Ia pun menjadi Board Member Indonesian Business Center pada tahun 2007.

Lantas, pada tahun 2008 hingga Januari 2012, Nelson menjabat sebagai Direktur Direktorat Internasional BI. Semasa ia menjabat di posisi itu, Indonesia berhasil mendapatkan peringkat investment grade dari lembaga Fitch dan Moody's pada tahun 2011. Ia pun menginisiasi Peraturan Bank Indonesia mengenai Devisa Hasil Ekspor 2011.

Dalam tujuh jabatan di Dewan Komisioner OJK, ia menyatakan minat untuk menduduki Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan. Lalu, apakah Nelson akan masuk dalam jajaran Dewan Komisioner OJK yang akan mengelola dana sekitar Rp 7.500 triliun itu? Kita tunggu pengumumannya pada Selasa (19/6/2012) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com