Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Melonjak, Gula Malaysia Beredar

Kompas.com - 19/06/2012, 03:20 WIB

BENGKAYANG, KOMPAS – Kenaikan harga gula putih di berbagai daerah menyebabkan penyelundupan gula asal Malaysia ke Kalimantan Barat kembali marak. Selisih harganya dengan gula produksi Pulau Jawa mencapai Rp 4.000- Rp 5.000 per kilogram.

Pekan lalu, Kepolisian Resor Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), menangkap penyelundup yang membawa 3,85 ton gula putih asal Malaysia. Penyelundup memanfaatkan selisih harga gula putih karena harga gula putih di Kalbar dan sekitarnya sudah mencapai Rp 13.000 per kg, naik dari Rp 11.000 per kg dalam dua pekan terakhir. Padahal, harga gula putih asal Malaysia hanya Rp 6.000 - Rp 7.000 per kg di wilayah perbatasan Indonesia.

Kepala Kepolisian Resor Bengkayang Ajun Komisaris Besar Veris Septiansyah, Senin (18/6), mengatakan, penangkapan dilakukan pada Rabu dan Kamis lalu.

Sehari kemudian, anggota Polres Bengkayang menangkap sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi KB 1662 CE yang dikemudikan Syahbana di Samalantan. Kendaraan itu membawa 17 karung gula putih asal Malaysia sebanyak 8,5 kuintal milik Nurwani, warga Singkawang.

Sekretaris Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Soemitro Samadikoen mengaku khawatir gula putih ilegal asal Malaysia itu akan merusak tata niaga gula. Pasalnya, belum lama ini kawasan timur Indonesia, termasuk Pulau Kalimantan, sudah mendapat alokasi gula impor untuk menekan harga.

”Dengan terpaksa, kami menyetujui usulan impor 182.000 ton gula putih supaya harga tetap terjangkau di kawasan timur Indonesia. Namun, kalau gula ilegal asal Malaysia masih marak, kami khawatir gula impor itu akan menumpuk di Jawa dan merusak harga gula di Jawa,” katanya.

Sementara itu, harga gula pasir di tingkat pengecer di Kalimantan Selatan saat ini tembus Rp 14.500-Rp 15.000 per kilogram. Padahal, pekan lalu harga gula di pasaran masih Rp 13.000 per kilogram. ”Di tingkat distributor saja harganya Rp 13.000, ada yang Rp 13.500 per kilogram. Di pengecer pasti naik menjadi Rp 14.500, bahkan Rp 15.000,” ujar Aftahudin, distributor sekaligus Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel, di Banjarmasin.

Tingginya harga gula diprediksi berlangsung hingga Agustus mendatang. Pemicunya produksi gula di Thailand sudah berakhir, sementara gula dari Brasil belum beredar di pasaran.

Menurut Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi), Aris Toharisman, di Surabaya, Senin, tingginya harga lelang gula bukan karena gula impor juga minim. Harga lelang Rp 11.667-Rp 11.680 per kg karena biaya produksi petani juga sudah Rp 9.000 per kg. (AHA/ETA/WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com