Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Diusulkan Hanya untuk Penerbangan Perintis

Kompas.com - 21/06/2012, 11:08 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis, mengatakan, ada usulan di antara anggota Komisi XI DPR bahwa PT Merpati Nusantara Airlines lebih baik dikhususkan untuk penerbangan perintis.

"Saya bukan mengatakan Komisi XI akan memutuskan penerbangan Merpati di perintis tapi wacana itu muncul di Komisi XI apakah kita melakukan pendekatan penerbangan perintis atau apakah kita biarkan bebas sampai titik tertentu lalu kita tutup kalau tidak berkembang," sebut Harry, di DPR, Jakarta, Kamis (21/6/2012).

Harry menjelaskan, Merpati sebenarnya berbeda fungsi dengan Garuda Indonesia yang juga merupakan maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut dia, Garuda memang untuk penerbangan umum. Sementara itu, Merpati cenderung menghadapi banyak kendala ketika masuk ke penerbangan komersial. "Bukan hanya dengan Garuda tetapi perusahaan-perusahaan swasta lainnya," sambung Harry.

Dengan melihat perbedaan itu maka timbul pemikiran di antara anggota Komisi XI untuk mengkhususkan Merpati yang baru saja berganti Direktur Utama menjadi Rudy Setyopurnomo, menjadi maskapai yang hanya melakukan penerbangan perintis. Ini semata untuk membuat konektivitas wilayah Indonesia semakin terintegrasi.

Dengan begitu, kata Harry, pendekatannya pun tidak lagi profit melainkan bantuan, seperti halnya PT Kereta Api Indonesia atau PT Pelni, dalam bentuk public service obligation (PSO). "Per penumpang itu berapa dibiayai atau disubsidi oleh negara," ucapnya.

"Ini kan Merpati selalu dibantu dengan APBN sampai beberapa kali. Apa terus menerus kita bantu? Itu yang menjadi pertanyaan. Kalau motifnya untuk penerbangan untuk konteks penebangan komersial, itu harus ada special treatment. Kalau kita putuskan itu tidak penerbangan komersial, tapi penerbangan perintis," pungkas Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com