Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Bisnis Ayam Goreng Rasa Oriental

Kompas.com - 14/07/2012, 12:05 WIB

KOMPAS.com - Tawaran waralaba di bisnis makanan olahan ayam tak ada habisnya. Paling baru adalah tawaran dari PT Tatacipta Megapelangi yang mengusung brand Hungry Boy Indonesia.

Tawaran yang mulai dirilis Agustus 2011 ini menawarkan ayam goreng krispi tanpa tulang sebagai menu utama. Yenni Tantono, Franchise Manager Hungry Boy mengatakan, tren makanan ini sedang menjamur, terutama di kota besar. "Pemainnya juga tak terlalu banyak dibandingkan fried chicken," katanya.

Yenni mengklaim, keunggulan gerainya terletak pada menu ayam tanpa tulang yang disajikan dengan bumbu oriental khas Taiwan, yang telah telah disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.

Awalnya, menu ayam goreng krispi tanpa tulang ini memang populer di Taiwan. Dalam penyajiannya, menu ayam yang telah dilumuri bumbu dikemas dalam kantong dan bisa langsung dinikmati sambil jalan. "Praktis dan tak repot," jelasnya.

Dalam kerjasama waralaba ini, Hungry Boy menawarkan dua paket investasi, yakni paket konter dan paket booth. Untuk paket konter nilai investasinya sekitar Rp 18,8 juta untuk konter di luar mal, dan Rp 28,8 juta untuk konter di dalam mal.

Sedangkan untuk paket booth dihargai Rp 48,8 juta, baik di dalam atau di luar mal. "Kami sangat merekomendasikan agar setiap mitra memilih mal sebagai lokasi berjualan," ujar Yenni.

Dengan harga jual Rp 12.000-Rp 15.000 per porsi, mitra bisa meraih omzet Rp 18 juta-Rp 23 juta per bulan paket konter, dan Rp 40 juta untuk paket booth. "Mitra bisa balik modal enam bulan," klaim dia.

Saat ini Hungry Boy telah memiliki 15 cabang yang semuanya milik mitra. Gerai tersebut berada di berbagai daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Mataram, dan Manado.

Hingga akhir tahun Yenni menargetkan jumlah gerainya bisa mencapai 50 di seluruh Indonesia. "Kami berupaya untuk mencapai target tersebut, dan sejauh ini masih on the track," tuturnya.

Utomo Njoto, pengamat waralaba dari Franchise Technology mengatakan, menu ayam goreng krispi dengan bumbu oriental relatif masih baru di Indonesia. Selain itu, menu ini juga belum biasa dijadikan sebagai makanan camilan seperti ditawarkan oleh Hungry Boys. "Jadi masih harus dibuktikan keberadaannya di Indonesia," ujarnya.

Ia menyarankan, kepada calon mitra yang tertarik untuk melakukan penelusuran secara mendalam mengenai tawaran kemitraan ini. Kajian itu penting karena segmen pasar untuk jajanan seperti ini belum terbentuk di Indonesia. "Bisa mendatangi langsung outlet yang sudah ada untuk melihat respon pasarnya," jelasnya. (Fahriyadi/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com