Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Ekspor Daerah Belum Dikembangkan

Kompas.com - 17/07/2012, 08:57 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kadin Indonesia menilai bahwa setiap daerah memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di tingkat daerah, potensi demikian beragam mulai dari perkembangan pariwisata, pertanian hingga industri yang bahkan bisa berorientasi untuk ekspor.

"Masing-masing daerah memiliki keunggulan. Masa depan Indonesia ada di daerah dan pemerintah daerah juga harus menyadari dan mempraktekkan pentingnya kebijakan daerah yang business friendly,"  kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani, dalam siaran pers, Selasa (17/7/2012).

Untuk itu, kata Rosan, perlu diadakan suatu program nasional guna mengembangkan potensi daerah dengan menggalakkan ekspor daerah. Aktivitas seperti itu diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengusaha daerah dan mengurangi angka pengangguran.

"Potensi ekspor komoditas di daerah oleh pelaku usaha daerah yang berorientasi ekspor apabila didukung pembiayaannya oleh lembaga keuangan, akan dapat meningkatkan peran pengusaha lokal di pasar nasional dan pasar internasional yang pada akhirnya mampu menambah potensi pendapatan negara," kata Rosan.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Modal Ventura & Alternatif Pembiayaan Kadin Basrizal Basri mengatakan, untuk memudahkan akses pembiayaan serta memperoleh akses pasar untuk melakukan ekspor, pengusaha kecil yang baru akan memulai ekspor dapat bekerja sama dengan eksportir lokal yang mempunyai produk sejenis.

Pemerintah, kata Basrizal, saat ini harus terus merangsang agar ekspor tidak hanya tergantung pada produk alam seperti sektor migas dan pertambangan yang akan dapat habis dan tidak dapat diperbaharui, tetapi meningkatkan ekspor yang berasal dari produk olahan yang mempunyai nilai tambah, seperti produk-produk dari sektor agrobisnis, industri kreatif dan lain-lain.

Basrizal menyesalkan, kondisi yang ditemui sekarang ini produk-produk dari lembaga keuangan termasuk bank komersial belum seluruhnya dapat dipergunakan secara optimal dan tidak sepenuhnya bisa diharapkan untuk menyelesaikan persoalan ini. "Memang diperlukan sumber pembiayaan lain yang bersifat penjaminan dari lembaga pembiayaan seperti dari asuransi ekspor Indonesia yang bisa menjadi salah satu pilihan," ujar Basrizal.

Wakil Ketua Umum Kadin Sulawei Tengah Bid. UKM Moh. Nur DG.Rahmatu mengatakan, teknologi, SDM dan perbankan masih menjadi hambatan yang ditemui bagi para pelaku UKM. Para pelaku UKM daerah yang memiliki potensi untuk melakukan ekspor dinilai masih minim pengetahuan akan informasi lembaga pembiayaan ekspor.

Dukungan permodalan adalah salah satu bagian yang penting bagi para pelaku usaha. Diharapkan lembaga pembiayaan tidak hanya menjamin dari segi komoditasnya saja, tetapi juga terhadap jaminan-jaminan pembayaran dengan pihak pembeli asing. "Oleh karenanya, para pelaku UKM daerah harus lebih mengetahui lagi prosedur-prosedur pembiayaan ekspor." Kata Moh. Nur.

Pemerintah Sulawesi Tengah mencanangkan di tahun 2020 bisa sejajar dengan provinsi maju di Kawasan Timur Indonesia melalui pengembangan agribisnis dan kelautan. "Sektor Pertanian khususnya sub sektor perkebunan di Sulawesi Tengah telah mengalami kemajuan yang ditandai dengan beragamnya komoditi perkebunan yang diusahakan oleh petani, salah satunya komoditas kakao yang tersebar di kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah," kata Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Sutrisno Sembiring.

Pengembangan perkebunan kakao tersebut, kata Sutrisno, telah menjadi primadona tidak hanya dalam meningkatkan penerimaan daerah, tetapi juga dalam meningkatkan volume perdagangan komoditi unggulan Sulawesi Tengah.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com