Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Permata Raup Laba Bersih Rp 712 Miliar

Kompas.com - 26/07/2012, 19:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan laba bersih sepanjang semester I-2012 sebesar Rp 712 miliar, naik 1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba didukung oleh pertumbuhan dari pendapatan bunga bersih dan fee based income, meskipun terdapat kenaikan biaya operasional.

Direktur Utama Bank Permata, David Fletcher, menjelaskan, laba operasional sepanjang semester I-2012 sebesar 18 persen (yoy) menjadi Rp 890 miliar. "Karena investasi pada sumber daya manusia, teknologi, jaringan dan kantor cabang sehingga menghasilkan laba sebelum pajak Rp 981 miliar, naik 7 persen dibanding tahun lalu," kata David dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/7/2012).

Sementara itu, pendapatan operasional naik 36 persen dari Rp 2,43 triliun menjadi Rp 3,317 triliun. Adapun pendapatan bunga bersih tumbuh 39 persen (yoy) menjadi Rp 2,731 triliun karena pertumbuhan kredit yang kuat. Sementara itu, pendapatan berbasis biaya naik 24 persen yoy menjadi Rp 586 miliar.

Di sisi kredit tumbuh 41 persen (yoy) menjadi Rp 84,4 triliun. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis. Sementara itu, total aset secara konsolidasi Rp 110,6 triliun, naik 28 persen dari Rp 86,2 triliun di tahun sebelumnya. Di sisi pendanaan meningkat 24 persen (yoy) menjadi Rp 82,3 triliun. Giro dan tabungan (CASA) mencatat kenaikan masing-masing 36 persen dan 42 persen menjadi Rp 19,1 triliun dan Rp 18 triliun. Adapun deposito berjangka mencatat pertumbuhan 13 persen menjadi  Rp 45,2 triliun.

Untuk non-performing loan (NPL) Gross turun menjadi 1,6 persen dibandingkan dengan 2,4 persen pada tahun sebelumnya. Sementara itu, NPL Net turun menjadi 0,5 persen dari 0,7 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio kecukupan modal (CAR) saat ini 13,2 persen di akhir periode,  tidak  termasuk  dampak dari penerbitan Obligasi Subordinasi (Sub Debt) Rp 700 miliar yang dilakukan pada Juni 2012 dan baru akan dicatat sebagai permodalan pada Juli 2012.

"Sehingga CAR akan naik menjadi 14 persen," tambahnya.

Hingga akhir periode, jaringan kantor cabang mencapai 282, baik cabang  konvensional maupun syariah, didukung oleh 10 unit mobile banking, 254 syariah office channeling, dua payment point, dan 756 ATM di 57 kota di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com