Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri "Tukar Guling" Obligasi Rekap

Kompas.com - 31/07/2012, 03:18 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil melakukan tukar guling (debt swap) obligasi rekapnya. Bank pelat merah itu melakukan tukar guling dengan kredit valas. Direktur Finance dan Strategi Bank Mandiri Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, perseroan saat ini telah menemukan strategi untuk bisa mencairkan dana obligasi rekap yang saat ini hanya "ngendon" di kas bank.

"Jadi kami melakukan penukaran antara obligasi rekap berdenominasi Rupiah yang kami miliki dengan kredit valas yang mereka punya," kata Pahala selepas konferensi pers paparan kinerja semester I-2012 di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (30/7/2012).

Menurut Pahala, perseroan baru saja menandatangani kerjasama pencairan dana obligasi rekap sebesar Rp 1,8 triliun. Dana tersebut langsung ditukar dengan kredit valas senilai 250 juta dollar AS. Untuk kredit valas ini memiliki tenor pinjaman hingga 3 tahun. Sementara obligasi rekap memiliki tenor 3-4 tahun dengan waktu jatuh tempo 2015-2017.

"Kami bisa menukar dengan nilai yang lebih besar. Bila dikonversikan, kami bisa mendapat dana di atas Rp 2 triliun," tambahnya.

Hingga akhir tahun, perseroan menginginkan dapat mengonversi sisa dana obligasi rekapnya. Saat ini, perseroan masih memiliki dana obligasi rekap senilai Rp 54,7 triliun dan baru bisa dicairkan Rp 1,8 triliun. Di sisi lain, perseroan juga memiliki keinginan untuk mendapatkan dana valas. Hingga akhir tahun, perseroan menginginkan dana valas 480 juta dollar AS. Hingga Juli ini, dana valas yang didapat baru 250 juta dollar AS.

"Salah satunya kami dapat dari Standard Chartered Bank. Tapi kami tidak bisa sebut dari cabang mana," kata Pahala tanpa menyebut dua bank lainnya.

Sekadar catatan, Bank Mandiri saat ini sedang tahap finalisasi penjualan obligasi rekapnya dengan tiga bank. Obligasi rekap itu rencananya akan dilepas ke pasar uang atau ke sesama perbankan. Sedangkan penyelesaian kepada pemerintah (Kementerian Keuangan) dan Bank Indonesia (BI) masih mandek.

Sebelumnya, Bank Mandiri memiliki tiga strategi utama melepas obligasi rekap yang berstatus Available for Sale (AFS) dengan nilai total Rp 54,7 triliun. Pertama, menjual langsung ke pasar. Kedua, menjual ke Bank Indonesia (BI) untuk digunakan sebagai instrumen moneter, sedangkan strategi ketiga adalah mengupayakan pemerintah mem-buyback obligasi rekap perseroan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com