Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyimpang dari Izin, 7-Eleven Ditegur

Kompas.com - 24/08/2012, 19:30 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan telah melayangkan surat teguran kepada salah satu perusahaan waralaba restoran, yakni 7-Eleven. Kemendag juga menyiapkan teguran serupa kepada waralaba sejenis, yakni Lawson.

Direktur JenderalPerdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo mengatakan, kedua perusahaan tersebut sudah melenceng dari perizinan yang diajukan sebelumnya, yakni sebagai waralaba restoran. Dalam praktiknya, keduanya melakukan usaha minimarket.

"Sebelum Lebaran lalu, 7-Eleven telah diberi surat peringatan. Sebentar lagi Lawson sudah diberi peringatan. Tolong beri kami masukan yang lain, nanti kami cek di lapangan," kata Gunaryo, Jumat (24/8/2012) di Jakarta.

Gunaryo mengatakan, beberapa waralaba ini telah keluar jalur dari perizinan yang telah dikantongi pada saat awal mau berinvestasi di Indonesia. Sesuai peraturan, sebuah usaha restoran tidak diperbolehkan menjalankan usaha ritel. Keduanya harus berdiri sendiri-sendiri. Dalam praktiknya, kedua waralaba restoran itu juga menjual sabun, handuk, dan lainnya.

Ia menegaskan, waralaba dibolehkan melakukan beberapa inovasi usahanya, asalkan perubahan itu dibatasi hanya 10 persen dari perizinan jenis usahanya tersebut. "Kita tidak melarang inovasi, gerai mana pun silakan berinovasi. Sekarang apotek jual minuman, ada. Rumah sakit jual makanan, ada. Yang terpenting adalah 90 persen core sesuai dengan izin yang didaftarkan," ujar Gunaryo.

Penyimpangan usaha itu menjadi salah satu alasan Kemendag untuk melakukan revisi dari Permendag Nomor 31/M-DAG/DAG/PER/ 8/2008 tentang penyelenggaraan waralaba. Gunaryo mengatakan, salah satu permasalahan yang seringkali muncul adalah barang-barang yang dijual di waralaba ini telah melenceng dari izin yang dimilikinya atau Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW).

"Jenis usaha waralaba untuk kafetaria, tapi barang yang dijual sebagian besar adalah barang kelontongan yang bukan barang utama kafetaria, tapi barang utama toko modern atau minimarket," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com