Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Terganggu dan Harga Beras Meroket

Kompas.com - 04/09/2012, 05:46 WIB

”Kini sulit memetakan sawah sesuai golongan air I-V karena jadwal tanam di lapangan kacau. Sebagian petani di hulu terus- menerus mengolah lahan sehingga mengambil jatah air petani hilir. Ini tak adil,” ujarnya.

Ancam produksi

Luas kekeringan di pesisir utara Karawang diperkirakan mencapai 7.100 hektar. Sebagian petani telah 2-3 kali menebar benih dan gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian Jawa Barat Endang Suhendar mengungkapkan, hingga akhir Agustus 2012, kekeringan di Jawa Barat mencapai 65.000 hektar. Sebesar 15.000 hektar di antaranya puso. Kekeringan juga masih mengancam sekitar 35.000 hektar lainnya.

Kekeringan itu dikhawatirkan menghambat pencapaian target 12,5 juta ton gabah kering giling (GKG) Jawa Barat tahun 2012. Hingga akhir Agustus 2012, produksinya hanya 8,1 juta ton GKG. Dengan produktivitas 6,2 ton per hektar dan sisa luas panen 600.000 hektar (dari total luas tanam 1,9 juta hektar), tambahan produksi hanya 3,72 juta ton GKG. Artinya, total produksi hingga akhir tahun hanya 11,82 juta ton GKG.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah menyiapkan dana siap pakai Rp 500 juta untuk menanggulangi bencana kekeringan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur Turmudzi menilai, kebutuhan dana meningkat karena kekeringan semakin luas. Tahun 2011 kekeringan hanya melanda 19 kabupaten/kota, tetapi tahun ini menjadi 26 kabupaten/kota.

Harga beras

Harga beras di Palembang, Sumatera Selatan, terus naik selama musim kemarau ini. Harga beras kualitas sedang di pasaran Rp 9.000 per kilogram, naik dari Rp 8.500 per kg pada bulan lalu.

Pedagang beras di Pasar Lemahbang Palembang, Isnaria (54), mengakui, harga beras berbagai jenis telah mengalami dua kali kenaikan dalam sebulan terakhir. Total kenaikannya rata-rata Rp 500 per kg. ”Hari ini sudah ada kabar, harga beras akan naik lagi dalam waktu dekat,” katanya, di Palembang, Senin.

Saat ini, harga beras paling murah di pasaran Palembang Rp 7.500 per kg. Di tingkat petani, harga beras asalan pun Rp 7.000 per kg. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Sumatera Selatan Jum Perkasa menilai, kenaikan harga beras dipicu berkurangnya panen. (GRE/IRE/MKN/ETA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com