Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan BBM Bersubsidi Bakal Bebani Fiskal

Kompas.com - 06/09/2012, 23:52 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memproyeksikan, penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebanyak 4 juta kilo liter (KL) bakal ikut menambah beban fiskal negara sebesar Rp 12 triliun. Ini disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (6/9/2012).

Bambang berasumsi bisa mencapai Rp 12 triliun, dengan perhitungan BBM bersubdidi sebanyak 1 juta kilo liter maka akan membebani negara sebesar Rp 3 triliun. "Kira-kira (anggaran BBM Bersubsidi 4 juta kilo liter) sebesar Rp 12 triliun. Kalau 1 juta kilo liter sebesar Rp 3 triliun," katanya.

Menurut Bambang, penambahan BBM bersubsidi sebanyak itu telah diperhitungkan pemerintah. Diharapkan, angka sebesar itu tidak akan memperlebar defisit anggaran yang telah ditetapkan sebesar 2,3 persen dan membuat kondisi anggaran negara semakin buruk.

"Sudah tercover seperti tadi Rp 12 triliun dari segi volume. Kita sudah menghitung outlook dari segi kurs, ICP (Indonesia Crude Price) dan volume. Sudah kita hitung, yang penting defisitnya tidak lewat 2,3 persen. Bahkan di skenario terburuk," jelasnya.

Rencananya, pemerintah akan berdiskusi dengan Menteri ESDM terkait realisasi BBM bersubsidi tersebut. Selain itu, akan melihat sejauh mana kebutuhan BBM bersubsidi hingga akhir tahun. Kuota tambahan BBM bersubsidi itu diharapkan juga bisa segera diputuskan pada September 2012. Ini mengingat ada sejumlah daerah yang kuotanya akan segera habis. Dengan penambahan ini, berarti kuota BBM bersubsidi dalam APBN-P 2012 akan naik dari 40 juta kilo liter menjadi 44 juta kilo liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Work Smart
    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Whats New
    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Work Smart
    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Whats New
    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Whats New
    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Whats New
    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Whats New
    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Whats New
    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Whats New
    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Whats New
    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    Whats New
    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Whats New
    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com