Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafwandi Jadi Korban Kejahatan di KRL

Kompas.com - 12/09/2012, 03:32 WIB

Jakarta, Kompas - Seorang penumpang KRL Commuterline jadi korban penjambretan dan pendorongan dari dalam kereta, Senin (10/9) sekitar pukul 21.00. Pria bernama Syafwandi (34) itu akhirnya mengembuskan napas setelah kepalanya membentur peron stasiun.

Syafwandi, yang seorang pegawai negeri sipil itu naik KRL Commuterline dari Stasiun Tanah Abang tujuan Bogor. Saat kereta mulai berjalan meninggalkan Stasiun Depok Baru, seorang remaja berinisial AP (11) nekat merampas telepon seluler Syafwandi di dalam kereta. Tidak hanya itu, AP juga mendorong Syafwandi dari kereta nomor tiga hingga korban jatuh di peron Stasiun Depok Baru.

Dua jam setelah kejadian, Syafwandi meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok.

”Pintu kereta nomor 3 sepertinya sengaja diganjal pelaku sehingga korban dapat didorong keluar saat kereta mulai jalan,” tutur Yuki Ridwan, Komandan Regu Petugas Keamanan Stasiun Depok Baru, Selasa.

Petugas keamanan, menurut Yuki, menemukan seorang saksi bernama Rian (25) yang juga penjaga toko perlengkapan telepon seluler di Stasiun Depok Baru. Saksi ini diperoleh setelah Rian menceritakan kronologi kejadian di jejaring sosial. Rian juga menyebutkan bahwa korban yang jatuh dari kereta merupakan korban penjambretan.

Dari kesaksian Rian, petugas keamanan mendapat gambaran mengenai tersangka AP. Dia merupakan anak jalanan yang sering beroperasi di sekitar Stasiun Depok Baru. ”Kami tidak menyangka usia tersangka masih sangat muda. Kami berhasil menangkapnya di Stasiun Pondok Cina, Selasa pukul 14.00,” kata Yuki.

Ketika diperiksa, AP mengakui perbuatannya. Barang bukti berupa telepon seluler korban sudah diserahkan petugas ke keluarga almarhum. Selanjutnya penyidikan kasus ini ditangani Polsek Pancoran Mas, Kota Depok.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Mateta Rijalulhaq mengatakan, korban luka serius di kepala dan hidung akibat membentur dengan keras peron stasiun.

Pengguna KRL lintas Depok, Agus Imansyah, mengatakan penjambretan memang beberapa kali terjadi di stasiun-stasiun di Depok. ”Istri saya pernah dua kali hampir kena jambret,” ujarnya.

Jambret ini, menurut Agus, umumnya mengincar telepon seluler penumpang. Penumpang yang berdiri di dekat pintu menjadi salah satu target penjahat. Saat kereta hendak meninggalkan stasiun, penjambret mendorong ponsel hingga jatuh, lantas pelaku loncat keluar kereta.

”Pintu kereta yang terbuka saat kereta berjalan ini berbahaya bagi penumpang,” katanya.

Penjahat juga memanfaatkan keramaian penumpang yang akan naik-turun kereta di Stasiun Depok Lama untuk beraksi.

(ART/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com