Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Impor Garam, Petani Pamekasan Bakar Garam

Kompas.com - 13/09/2012, 13:52 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Menggunakan tiga truk terbuka, ratusan petani garam dari Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Galis menggelar aksi demonstrasi di kantor Dinas Perikanan dan Kelautan serta ke kantor DPRD Pamekasan, Kamis (13/9/2012). Mereka memprotes rendahnya harga garam rakyat yang dibeli tidak sesuai dengan standar dan mendesak pemerintah menghentikan impor garam.

Aksi itu diwarnai dengan tabur garam dan bakar garam di depan kantor Dinas Perikanan dan Kelautan. Aksi serupa juga dilakukan di depan kantor DPRD Pamekasan.

Menurut Syamsul, salah seorang petani garam asal Desa Lembung, Kecamatan Galis, harga garam saat ini benar-benar anjlok dan petani garam semakin terbelit utang.

"Sekarang harga garam rakyat Rp 250 per kilogram untuk kw 2. Padahal, harga yang ditetapkan pemerintah Rp 550 per kilonya. Ini bertolak belakang antara pembeli dengan keputusan pemerintah," tandas Syamsul.

Penyebab anjloknya harga garam, menurut Syamsul, dipicu adanya penimbunan garam impor yang dilakukan pengusaha di Pamekasan. Mereka kemudian beralasan stok garam masih melimpah.

"Seharusnya impor garam distop sampai waktunya garam rakyat habis terbeli semua. Bukan justru mengimpor garam di tengah panen raya garam. Wakil rakyat jangan diam kalau melihat rakyatnya menjerit karena ditindas spekulan," tandasnya.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi saat menemui demonstran menjelaskan, pihaknya tegas menolak impor garam di Madura. Namun, yang memiliki kewenangan untuk menghentikan impor garam bukan pemerintah daerah.

"Kami akan sampaikan ke pemerintah pusat agar impor dihentikan sampai garam petani habis terbeli," kata Hosnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com