Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Diminta Prioritaskan Perlindungan TKI di Malaysia

Kompas.com - 13/09/2012, 22:38 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfi meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memprioritaskan agenda perlindungan TKI di luar negeri terutama akibat berulangnya peristiwa kematian TKI di Malaysia. Pasalnya, dalam kurun waktu enam bulan sejak Maret-September ini, telah terjadi penembakan terhadap 11 TKI/WNI oleh Polisi Diraja Malaysia yang menyebabkan nyawa para TKI menjadi sia-sia.

Menurut Irgan, dalam kasus-kasus tragis TKI di Malaysia, peran Kemenlu bersama Kemenakertrans ataupun KBRI, ternyata tidak mampu menunjukkan kesigapannya, baik dalam menindaklanjuti permasalahan sebenarnya atau dengan bekerja keras untuk menuntaskan penyebab penembakan yang berujung kematian TKI.

"Kemenlu dan KBRI hanya mengutip kronologis dan informasi berdasarkan versi kepolisian Malaysia, yang mencerminkan ketidakberdayakan peran Kemenlu dan perwakilan RI dalam mewujudkan aspek perlindungan TKI/WNI," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan ini di Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Menurut Irgan, seharusnya Kemenlu bersikap lebih proaktif sekaligus membangun kewibawaan diplomatik dengan pihak Malaysia, agar penanganan kasus-kasus TKI diletakkan secara hukum serta tidak menggambarkan perburuan binatang di tengah hutan. Irgan mengungkapkan, pada 24 Maret 2012, kepolisian Malaysia menembak mati tiga TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu Herman (34), Abdul Kadir (25), dan Mad Noor (28) di kawasan Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia setelah ketiganya diduga merampok perkampungan penduduk.

Menurutnya, kematian TKI asal NTB yang diberondong peluru dari jarak dekat melalui razia aparat polisi negeri itu, dirasakan mengenaskan hingga harus diotopsi dua kali baik di Malaysia maupun di Tanah Air. Apalagi, dalam kasus ini para TKI tidak melakukan perwalanan kecuali menutupi wajahnya dengan masker, memegang parang, serta alat bangunan berjenis ringan (pencongkel atau kunci) saat ditembaki di bagian depan kepala dan tubuh sekitar dada berikut perut, yang membuat tempurung kepala dan tubuhnya rusak berat. Kemudian, lanjut Irgan, pada 19 Juni 2012, tiga TKI/WNI asal Jawa Timur masing-masing Hasbullah (25), Sumardiono (34), dan Mursidi (28) kembali mengalami nasib penembakan polisi di sekitar jalan tol Selangor-Kuala Lumpur, Malaysia dalam indikasi kasus perampokan dengan pengejaran polisi.

Setelah mobil yang dikendarai para TKI itu pun terperosok ke luar jalanan, polisi Malaysia menyatakan terjadi tembak-menembak dengan TKI dan berakhir korban jiwa pada tiga TKI tersebut. Ia menyebutkan, belum jelas bagaimana upaya penyelidikan terkait kematian 6 TKI/WNI itu, kini kasus penembakan polisi Malaysia berulang mengorbankan lima TKI, empat di antaranya berasal dari Batam, Kepulauan Riau yakni Jony alias M Sin, Osnan, Hamid, dan Diden.

"Satunya lagi, Mahno, merupakan TKI asal Madura, Jawa Timur. Dugaan kasus yang dinyatakan oleh polisi Malaysia juga sama yaitu perampokan disertai tembak-menembak dengan polisi, dan lantas menewaskan kelimanya di Ipoh, Pulau Pinang, Malaysia pada 7 September lalu. Meski mereka dalam tuduhan polisi melakukan perampokan, tapi apakah semuanya harus ditembak sampai mati dan bahkan di antaranya menjadi korban sangat mengenaskan. Inilah yang mengganggu perasaan kita sebagai bangsa, dengan melihat begitu mudahnya polisi Malaysia menghilangkan nyawa TKI," kata Irgan.

Berita selengkapnya dapat diikuti di topik "Malaysia Tembak Mati WNI di Perak"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Spend Smart
    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    Whats New
    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Whats New
    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Whats New
    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com