Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Mega Skandal Perbankan Abad 21

Kompas.com - 16/09/2012, 08:47 WIB

Berikut dijelaskan, siapa yang melakukan investigasi dan pengawasan, siapa yang diawasi dan bagaimana hasilnya:

1. New York Department of Financial Services, AS (DFS)

Progres dan keterlibatan: Stanchart terbukti dengan sembunyi-sembunyi menjalankan unit bisnis bekerja sama dengan pemerintah Iran. Lewat unit itu, Stanchart telah melakukan lebih dari  250 miliar dollar AS transaksi ilegal selama hampir satu dekade.

DFS juga menemukan bukti bahwa bank kelas dunia lainnya yakni HSBC gagal memblokir atau diduga dengan sengaja meloloskan transaksi pencucian uang para bandar narkoba asal Meksiko. DFS juga menemukan bukti bahwa bank juga melakukan bisnis serupa dengan negara lain yang berada di bawah sanksi seperti Libia, Myanmar dan Sudan.

Sanksi: Stanchart harus membayar denda senilai 340 juta dollar AS.

2. Senat AS

HSBC juga dituduh oleh Senat AS gagal mencegah pencucian uang. Unit bisnis HSBC di AS melakukan 28.000 transaksi gelap dan terjadi antara 2001 hingga 2007. Sebagian besar transaksi itu melibatkan Iran. Laporan Senat AS menyimpulkan bahwa sistem keamanan bank sangat buruk dan memungkinkan para penjahat melakukan transaksi pencucian uang kotor dengan mudah.

Sanksi: HSBC telah menyisihkan 446 juta pound atau setara dengan 700 juta dollar AS untuk membayar denda potensial.

3. Financial Supervisory Service (FSS), Korea Selatan

Diminta oleh AS untuk memeriksa HSBC cabang Seoul dan Stanchart di Korea Selatan. FSS akan melihat jeroan transaksi kedua bank tersebut, apakah juga melakukan transaksi ilegal pencucian uang dan memastikan bank melakukan verifikasi nasabah sebelum transaksi terjadi.

Sanksi/hasil: belum ada detail yang diperoleh.

4. Department of Justice AS, Federal Reserve AS, Financial Services Authority Inggris (FSA), Treasury Department-'s Office of Foreign Assets Control (OFAC) AS.

Royal Bank of Scotland (RBS) menyatakan bahwa bisnis bank berada di bawah investigasi sejumlah otoritas untuk memastikan apakah bank terlibat transaksi serupa dengan Iran.

Laporan sejumlah media AS menunjukkan bahwa OFAC, bersama dengan Federal Reserve, Departemen Kehakiman dan kantor distrik Manhattan, sedang menyelidiki empat bank asal Eropa untuk dugaan pelanggaran sanksi AS terhadap Iran. Penyidikan ini dikabarkan bersifat rahasia dan keberadaannya belum dapat dikonfirmasi secara resmi.

Sanksi/hasil: Penyidikan masih berjalan dan belum ada detail pasti.

Ulasan: Bank lain melakukan hal serupa

Perlu diketahui, kebobrokan standar keamanan HSBC awalnya dilaporkan oleh Senate Permanent Subcommittee on Investigation, sebuah pengawas kongres yang melihat kejanggalan-kejanggalan finansial.

Laporan tersebut sekaligus melontarkan tudingan bahwa regulator perbankan AS yang disebut Office of the Comptroller of the Currency gagal memantau HSBC.

Penyidikan sebenarnya sudah berjalan selama satu tahun dan melibatkan 1,4 juta dokumen, wawancara 75 pejabat HSBC serta regulator perbankan. Beberapa eksekutif HSBC sudah memberikan kesaksian. Di antaranya adalah kepala bidang hukum Stuart Levey, yang baru bergabung dengan bank pada Januari silam. Levey merupakan mantan petinggi Departemen Keuangan AS yang membawahi bidang terorisme dan transaksi keuangan.

Menanggapi peristiwa ini, Senator Carl Levin, ketua sub-komite, menilai perbankan AS sudah tercemar atas transaksi pasar gelap ini.

Sedangkan Stanchart, DFS menjabarkan tudingannya bahwa “Hampir selama 10 tahun, [Standard Chartered] bersama pemerintah Iran sengaja menyembunyikan kurang lebih 60.000 transaksi rahasia dari regulator, melibatkan sekitar  250 miliar dollar AS, dan meraup fee jutaan dollar. Aksi Standard Chartered menjadikan sistem keuangan AS rentan terhadap teroris, pedagang senjata, mafia obat-obatan, dan rezim korup, serta menghalangi para investigator untuk mendapatkan informasi penting guna melacak aktivitas kriminal.” DFS menilai Stanchart menjalankan wire-stripping.

Sebetulnya, selain HSBC dan Stanchart sudah ada peristiwa yang sama. Pada 2010, Wachovia setuju membayar  160 juta dollar AS sebagai denda atas penyelidikan yang dilakukan departemen kehakiman. Bank terbukti melegalkan transaksi janggal dari Meksiko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com