Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabanan, Lumbung Padi di Bali

Kompas.com - 17/09/2012, 03:02 WIB

Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengakui, tidak mudah mencegah alih fungsi lahan ini terutama persawahan. Ketika sawah tak lagi diupayakan untuk menghasilkan, lanjutnya, petani atau pemilik tanah bisa cenderung menjualnya. Harga tanah yang terus melambung hingga ratusan juta rupiah per arenya benar-benar menjadi tantangan.

Menurut dia, tergiurnya petani beralih menjual tanahnya karena tidak menghasilkan seperti yang diharapkan, dan tingginya harga tanah itu manusiawi. Namun, ini menjadi tantangan bagi pemerintah kabupatennya untuk bagaimana mempertahankan lumbung padi serta terus memotivasi petani dengan peningkatan pengetahuannya.

”Kami percaya, tanaman padi tetap dinanti dan tak pernah mati. Hampir semua makan nasi. Kami hanya membutuhkan perhatian dan peningkatan teknologi demi kecintaan kami terhadap padi ini,” kata Sukanada berharap.

(AYU SULISTYOWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com