Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicari, Cara Mengatasi Kelebihan Produksi Tembakau

Kompas.com - 18/09/2012, 20:56 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com- Dinas Perkebunan Jawa Tengah kini tengah mencarikan solusi guna menyelesaikan kelebihan hasil panen tembakau petani di Jawa Tengah, yang diperkirakan mencapai 11.000 ton.

Kelebihan tembakau hasil panen petani ini terancam menjadi sampah, karena kuota pembelian pihak pabrik rokok besar 2012 hanya 24.000 ton saja. Kelebihan produksi ini pelru ditemukan penyelesaian supaya tidak menganggu harga tembakau yang berkualitas.

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Tengah Tegoeh Wynarno, Selasa (18/9/2012) malam, mengemukakan, pihaknya akan mempertemukan perwakilan petani, pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, dan pengurus Gabungan Pabrik Rokok Indonesia Jawa Tengah, Rabu (18/9/2012).

Lokasi pertemuan sementara akan berlangsung di Komplek Taru Budaya, Ungaran, Kabupaten Semarang. "Soal over produksi tembakau ini salah satu agenda yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Namun paling penting justru bagaimana ada kesepakatan antara petani dan pihak pabrikan guna pengaturan bersama mengenai budidaya tanam tembakau yang saling menguntungkan," ujar Tegoeh Wynarno.

Sekretaris APTI Jateng Agus Setiawan menyatakan, petani membutuhkan kerjasama yang berkesinambungan dengan pihak pabrikan. Petani siap menanam tembakau, supaya hasilnya berkualitas selama ada jaminan harga yang menguntungkan dari pihak pabrikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com