Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Incar Turis Doyan Belanja

Kompas.com - 22/09/2012, 13:01 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Sejak tahun 2009, Asia muncul sebagai destinasi wisata favorit wisatawan dunia. Selama ini, negara-negara Eropa dikenal sebagai destinasi wisata terfavorit bagi wisatawan. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pelancongan Malaysia YB Dato' Sri Dr. Ng Yen Yen. "Seperti Malaysia, sekarang Malaysia berada di peringkat ke-9 sebagai top tourism destination (destinasi wisata favorit)," ungkapnya saat jumpa pers acara Malaysia Tourism Hunt 2012 di kantor Kementerian Pelancongan Malaysia, Putrajaya, Jumat (21/9/2012).

Ia menuturkan populasi penduduk di Malaysia hanya 28 juta orang. Namun, di tahun 2011, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 24,7 juta orang. Pihaknya terus mengenjot pariwisata untuk mencapai target kunjungan wisatawan di tahun 2020. "Tahun 2020 kami menargetkan kunjungan 168 juta turis asing dan 56 miliar Ringgit Malaysia (RM) untuk pendapatan negara dari turis asing. Itu berarti 1 juta RM per minggu," jelas Dato' Ng.

Salah satu produk wisata andalan Malaysia adalah wisata belanja. Dato' Ng memaparkan bahwa Malaysia cocok sebagai destinasi wisata belanja, sebab sebagian besar toko di Malaysia menerapkan duty free (bebas bea masuk) untuk turis asing maupun penduduk lokal. "Hanya lima benda yang tidak duty free, yaitu cokelat, glassware (barang pecah belah), kristal, rokok, mobil, dan minuman keras," katanya.

Salah satu destinasi wisata belanja di Malaysia adalah Langkawi. Bahkan lima benda yang disebutkan Dato' Ng pun bebas bea masuk bila berbelanja di Langkawi. Selain Langkawi, pilihan lain sebagai wisata belanja adalah Kuala Lumpur.

Malaysia, seperti juga Indonesia, menjadi negara-negara di Asia yang mengalami peningkatan kunjungan turis asing signifikan sejak tahun 2009. Menurut Dato' Ng, terjadinya kenaikan tingkat dan stabilitas ekonomi di Asia, menjadi salah satu sebab peningkatan turis asing. "Orang-orang jadi melihat Asia begitu indah. Apalagi bermunculan maskapai bujet rendah yang membuat wisata ke Asia menjadi lebih murah," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan laporan dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO), pendapatan terbesar di bidang pariwisata akan didapat oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik pada dua tahun ke depan. (Ni Luh Made Pertiwi F, dari Putrajaya, Malaysia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com