Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Ari Hudaya Pasca Mundur dari Bumi Plc

Kompas.com - 03/10/2012, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ari Hudaya, Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI) buka suara perihal keputusannya mundur dari posisi Non-Executive Director Bumi Plc, rumor pecah kongsi antara Samin Tan dan Grup Bakrie. Apa  katanya?

"Bumi Plc sudah cukup dengan orang-orang berbobot. Ada 17 anggota Dewan Direktur di sana. Kalau saya pulang, di Indonesia saya lebih punya cukup waktu untuk mengembangkan BUMI seperti dulu lagi," ungkap Ari dalam Public Expose Insidental BUMI, Selasa (2/10/2012).

Menanggapi kabar pemegang saham yang ribut kiri-kanan, Ari justru balik bertanya. Dengan suara bergetar, petinggi BUMI yang baru kali ini muncul lagi di PE sejak 2008 berujar, "Apakah itu pemegang saham? Jawab! Apakah bisa disebut pemegang saham kalau malah menghancurkan perusahaan sendiri? Apakah itu pemegang saham yang baik?”.

Ia melanjutkan komentarnya soal rumor ketidakcocokan pemegang saham di level Bumi Plc, khususnya terkait kabar pecah kongsi antara Samin Tan dan Grup Bakrie.

"Apa pun yang dilakukan mereka tidak ada hubungannya dengan Ari Hudaya maupun dengan Bumi Resources. Apakah mesra atau tidak mesra, tanya sama mereka! Tapi jangan dihancurkan rumah tangga. Itu tidak fair! Apakah akan take over? Saya tidak bisa komentar," tukas Ari.

Sekadar mengingatkan, Ari mundur dari Bumi Plc pada 24 September 2012. Pengumuman pengunduran dirinya disampaikan tak lama setelah Bumi Plc mengeluarkan pengumuman akan menyelidiki keanehan dalam laporan keuangan BUMI dan PT Berau Energy Coal Tbk (BRAU).

Ari menegaskan kendati diterpa rumor-rumor tak sedap belakangan ini, ia tetap optimis dengan prospek jangka panjang BUMI.

"I will fight for it! Perusahaan ini aset nasional, aset besar dengan manajemen kuat dan karyawan yang punya passion," tukasnya. Saham BUMI akhir-akhir ini sering terpuruk. Penyebabnya tak lain masalah keuangan yang belum mau terbang dari punggung BUMI. (Astri Kharina Bangun/Kontan)

Ikuti Artikel Terkait Lainnya di Topik KISRUH BUMI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Whats New
    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Whats New
    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Whats New
    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Whats New
    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Whats New
    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com