Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ferrari Baru Dahlan Iskan

Kompas.com - 07/10/2012, 14:19 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Sebentar lagi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan pasti bakal tersenyum. Sebab, mobil listrik "Ferrari" yang kini diproduksi di Yogyakarta akan segera tiba di Jakarta.

"Sabtu kemarin ke sana (Yogyakarta) lagi untuk melihat Ferrari-nya. Kondisinya sudah ok, sudah bagus sekali sampai meneteskan air liur," kata Dahlan di Jakarta, Minggu (7/10/2012).

Tentunya, mobil listrik kedua itu belum bisa dikendarai secara langsung. Dahlan dan tim akan mengetes mobil tersebut di Yogyakarta hingga siap dan bisa dibawa ke Jakarta. Dahlan menambahkan, beberapa bulan terakhir mobil listrik tersebut sempat mangkrak karena belum dipasang baterai listriknya. Baterai ini harus diimpor langsung dari Amerika Serikat. Setelah itu, baterai tersebut juga tertahan di pelabuhan karena masalah administrasi. Akibat penundaan pemasangan tersebut, petugas pembuat mobilnya sempat menganggur.

Untuk mengatasi pembelian baterai listrik yang harus impor dari Amerika Serikat, Dahlan menginginkan ada produsen di dalam negeri yang memproduksinya. Dengan demikian, harga komponen mobil listrik tersebut bisa ditekan.

"Kalau komponennya bisa ditekan, harga mobil pun akan murah," tambahnya.

Sebelumnya, Dahlan telah mengunjungi PT Nipress Tbk di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Kunjungan itu untuk membicarakan kesiapan Nipress dalam pembuatan baterai untuk memasok kebutuhan tenaga penggerak mobil listrik nasional. Dahlan menyebutkan, Nipress sudah menyatakan kesiapannya untuk memasok komponen baterai yang akan dipasang di mobil listrik. Dalam pembicaraan itu, Nipress menyatakan mampu memproduksi baterai jenis lithium forre phosphat. Dahlan berharap, Nipress dapat memproduksi baterai lithium tersebut pada Mei 2013.

Saat ini, investasi mobil listrik nasional diperkirakan menelan dana sebesar Rp 5 triliun. Ada empat varian kendaraan yang akan menggunakan energi listrik tersebut, yakni kendaraan sekelas Suzuki Carry, sejenis Toyota Avanza, sekelas Honda Jazz, serta Mercedes-Benz.

Sebagai informasi, mobil listrik sekelas Ferrari ini dibanderol seharga Rp 1,5 miliar per unit. Sampai saat ini jumlah pemesanan mencapai 40 unit, termasuk pesanan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mobil listrik dari Yogyakarta tersebut dirakit oleh Danet Suryatama. Insinyur lulusan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dengan gelar doktor dari Michigan, AS, ini sudah lebih 10 tahun menjadi engineer di pabrik mobil AS. Saat ini, prototipe mobil listrik sport itu sudah dibuat. Prototipe mobil listrik itu akan diperkenalkan pada Agustus mendatang dan mulai diproduksi secara massal pada awal 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com