Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneluran Penyu di Paloh Terancam Pelabuhan LNG

Kompas.com - 08/10/2012, 10:28 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelestarian pantai berpasir Paloh di Kalimantan Barat, yang menjadi tempat bertelur penyu hijau, terancam. Di pantai sepanjang 90 kilometer itu akan dibangun pelabuhan gas alam cair (LNG) Blok Natuna D-Alpha.

”Kalau di Paloh jadi dibangun pelabuhan, otomatis daerah yang semula sunyi akan ramai dan terang. Ini membuat penyu tak mau bertelur lagi di sana,” ujar Policy, Capacity Building, and CTI Manager WWF Indonesia Sudarsono, Kamis (4/10/2012), di Jakarta, di sela Seminar Bangunan Pantai Ramah Lingkungan yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sudarsono mengkhawatirkan pembangunan pelabuhan membuat penyu berpindah lokasi ke pesisir Malaysia. Ini merupakan kerugian besar bagi Indonesia. ”Rencana pembangunan sudah pasti. Kami sudah melihat paparan rencana pembangunan dalam format tiga dimensi,” katanya.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP Sudirman Saad menyatakan, pembangunan pelabuhan LNG harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Pembangunan itu wajib mengacu zonasi wilayah perairan laut. ”Sangat perlu dilakukan kajian komprehensif. Apa sudah tidak ada tempat lain untuk pelabuhan LNG itu,” ujarnya.

Pesisir Paloh terdapat di Sambas, Kalbar. Struktur pantainya berpasir putih tebal sehingga menjadi tempat favorit penyu hijau (Chelonia midas) bertelur.

Sudarsono mengungkapkan, keberadaan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) di pesisir utara Papua Barat (Pantai Jamursba-Medi dan Pantai Wermon) juga terancam pembangunan. Di sepanjang pantai utara Papua Barat akan dibangun jalan tembus Manokwari-Sorong. Di tempat itu kerap ditemui pula penyu hijau, penyu lekang (Lepidocheys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

Deputi Tata Lingkungan KLH Imam Hendargo Abu Ismoyo mengatakan, pembangunan di pantai perlu penyusunan izin lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com