Oleh karena itu, mereka menggandeng BNI. ”BNI bisa jadi jembatan untuk perusahaan yang ingin membuka kantor atau pabrik di Indonesia,” kata Gatot.
Relokasi ini bukan hanya dari perusahaan kelas medium yang berpusat di Jepang, melainkan juga yang berpusat di China.
Menurut Gatot, Indonesia memperoleh kesempatan dilirik perusahaan berukuran sedang yang ada di China dan Jepang, di tengah konflik sengketa pulau di antara kedua negara itu. Selain relokasi perusahaan, Jepang juga sedang mencari bentuk investasi yang pas di Indonesia, misalnya dalam pasar obligasi. Dana dari obligasi dapat digunakan untuk infrastruktur.