JAKARTA. KOMPAS.com -Investor menantikan stimulus dari pemerintah China terkait pelambatan ekonomi di negara itu dan tingkat deflasi di skala perdagangan besar. Spekulasi itu meningkat di kalangan investor dan pelaku pasar di pasar modal regional. Wakil Perdana Menteri China, Le Kiqiang, yang akan menggantikan PM Wen Jiabao Maret mendatang mensinyalkan kemungkinan pemotongan pajak yang struktural. Dia juga menetapkan pajak pertambahan nilai menggantikan pajak penerimaan. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Selasa (23/10/2012), menyatakan deflasi di indeks harga perdagangan besar tercatat 3,5 persen dibanding periode sama tahun lalu (yoy) merupakan penurunan berturut-turut selama 7 bulan terakhir sekaligus terendah sejak Oktober 2009. Deflasi tersebut membuat ekspektasi terhadap keuntungan perusahaan berkurang dan sinyal pelemahan ekonomi di China yang berlanjut. Ekonomi China tumbuh 7,4 persen year on year (yoy) pada kuartal ketiga tahun ini, turun dari angka 8,1 persen pada kuartal pertama dan 7,7 persen pada kuartal kedua. Namun diyakini ekonomi China masih bisa tumbuh 7,5 persen pada tahun 2012 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.