JAKARTA, KOMPAS.com - AC, wartawati sebuah surat kabar nasional tertangkap basah sedang membawa sabu di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. AC ternyata nekat menjadi kurir narkoba lantaran faktor ekonomi. Hal ini diungkapkan Deputi Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Benny Mamoto, Rabu (14/11/2012), saat menghadiri acara diskusi di kantor Dewan Pewakilan Daerah (DPD).
"Dia itu orang baru sudah kami kroscek jejak rekamnya baru kali ini. Dia nekat begitu karena faktor ekonomi," ujar Benny.
Benny mengatakan bahwa saat itu, AC diajak oleh kekasihnya yang berasal dari Kamerun. Kekasih AC itu ternyata termasuk dalam jaringan narkoba Indonesia-Nigeria. Pada saat ditangkap, AC sedang menaiki taksi sambil membawa guling.
"Saat itu dia sedang mau membawa sabu di dalam guling ke kurir berikutnya," ucap Benny.
Diberitakan sebelumnya, BNN menangkap AC dan BD. Keduanya adalah perempuan. Kemudian, ditemukan satu guling berisi 26 plastik sabu. Total 2,6 kg sabu. Sabu tersebut akan diserahkan kepada seseorang di Manggarai.
Sampainya di Manggarai, ada seorang yang menunggu di sana berinisial M dan warga negara Kamerun inisial F. BNN kemudian melakukan penggeledahan di rumah AC di Jonggol, ditemukan berdus-dus uang palsu. Penggeladahan dilakukan juga di apartemen F di Mediterania Garden. Ada uang dolar palsu dan bahan-bahan kimia pembuat uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.