Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPI Umumkan Kasus Pengamanan Perdagangan

Kompas.com - 14/11/2012, 23:02 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mengumumkan perkembangan beberapa kasus pengamanan perdagangan yang sedang berlangsung saat ini, yaitu kasus paku, kasus dextrose monohydrate (DMH), kasus bronjong kawat, kasus ikan makarel.

Ketua KPPI Bachrul Chairi dalam siaran persnya Rabu (14/11/2012) mengungkapkan, institusinya telah menerima permohonan untuk memperpanjang Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk paku dan dextrose monohydrate (DMH). BMTP untuk paku yang dikenakan sejak 1 Oktober 2009 ini baru saja berakhir pada 30 September 2012.

"Kami telah menerima permohonan perpanjangan pengenaan BMTP dari the Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA). Saat ini permohonan tersebut sedang kami teliti," ujar Bachrul.

Besaran ad valorem BMTP paku yang dikenakan adalah 144 persen, yang turun secara bertahap menjadi 115 persen dan 85 persen. Sementara untuk Kasus DMH, BMTP yang dikenakan sejak 24 Agustus 2009 untuk produk tersebut telah berakhir pada 23 Agustus 2012. KPPI telah menerima permohonan perpanjangan pengenaan BMTP untuk kasus ini, dan telah memulai penyelidikan sejak tanggal 22 Oktober 2012.

Menurut Bachrul, untuk kasus bronjong kawat, Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan pada 21 September 2012 telah mengambil keputusan besaran dan jangka waktu berlakunya BMTP. "Rekomendasi tersebut telah disampaikan kepada Menteri Keuangan RI dimana besaran ad valorem BMTP bronjong kawat adalah 144 persen dan akan diturunkan secara bertahap menjadi 138 persen, 132 persen, serta 126 persen," jelasnya.

Untuk kasus ikan makarel, KPPI telah melakukan penyelidikan pada 27 Januari 2012 serta menyampaikan rekomendasi pengenaan BMTP. Rekomendasi tersebut telah disetujui oleh Mendag, dan saat ini Mendag sedang meminta pertimbangan para Menteri terkait untuk kepentingan nasional.

Adapun besaran ad valorem BMTP ikan makarel yang direkomendasikan adalah 96,44 persen dan akan diturunkan secara bertahap menjadi 92,44 persen, 88,44 persen dan 84,44 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com