Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis, 70.000 Buruh Siap Unjuk Rasa Lagi

Kompas.com - 20/11/2012, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) akan kembali menggelar unjuk rasa besar-besaran pada Kamis (22/11/2012). Aksi ini akan diikuti sekitar 70.000 buruh yang antara lain akan mendatangi Istana Negara, Balaikota DKI Jakarta, dan Gedung DPR.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi mengatakan, aksi unjuk rasa buruh ini untuk menekankan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menetapkan UMP dan UMK 2013 di atas Rp 2 juta atau setara 150 persen nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL). "Aksi akan mulai dari Bundaran HI baru ke Istana dan ditutup di Gedung DPR," ujarnya kepada Kontan, Senin (19/11/2012).

MPBI sendiri mengundurkan rencana aksi unjuk rasa menjadi tanggal 22 November dari rencana awal tanggal 20 November. Rusdi beralasan, pengunduran jadwal unjuk rasa untuk lebih menguatkan persiapan aksi di internal serikat buruh.

Pihak buruh memastikan peserta unjuk rasa mulai dari 70.000 sampai 100.000 buruh. Para buruh tersebut berasal dari daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Serang, Banten, Cilegon, dan Cimahi.

Menurut Rusdi, dalam aksi unjuk rasa ini buruh membawa berbagai macam isu, mulai dari masalah upah sampai jaminan kesehatan. Isu pertama yang akan dibawa dalam unjuk rasa adalah penetapan UMP dan UMK 2013 harus di atas Rp 2 juta atau setara 150 persen KHL.

"Buruh juga menolak upaya Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) untuk menggugat penetapan nilai UMP DKI Jakarta dan UMK Bekasi tahun 2013," ungkapnya.

Kemudian, buruh menolak rencana Apindo dan Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) untuk melakukan uji materi peraturan tentang alih daya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Seperti diketahui, Mennakertrans Muhaimin Iskandar memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan alih daya hanya untuk lima bidang pekerjaan.

Rusdi melanjutkan, dalam unjuk rasa Kamis nanti, buruh juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyelesaikan peraturan turunan tentang jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. Buruh meminta pelaksanaan jaminan kesehatan pada 1 Januari 2014 adalah untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali serta pembayaran iuran dibebankan seluruhnya kepada pengusaha.

Selain itu, pihak buruh juga menyampaikan menolak rencana pemerintah dan DPR yang akan membahas dan menetapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas). Hal ini dianggap mengancam kebebasan para buruh bersuara dan menyampaikan pendapatnya. (Arif Wicaksono/Kontan)

Baca juga:
Pabrik Sepatu Kena Imbas Aksi Buruh
Buruh Siap Unjuk Rasa Kelima
Aprindo: Dibanding China, Upah Pekerja Sepatu RI Lebih Tinggi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Whats New
    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Work Smart
    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Whats New
    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Whats New
    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Whats New
    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Whats New
    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Whats New
    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Whats New
    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Whats New
    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    Whats New
    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Whats New
    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Whats New
    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com