KOMPAS.com — Kamboja menutup Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang ke-21 dengan rotasi kepemimpinan ASEAN. Tahun depan, kata Perdana Menteri Hun Sen, Brunei akan memimpin ASEAN. "KTT berakhir dengan hasil memuaskan," kata Hun Sen.
Meski demikian, demi melepas kepergian para pemimpin ASEAN, Pemerintah Kamboja mesti menanggung "kerugian" penundaan enam jam penerbangan komersial sejak Selasa (20/11/2012) sore waktu setempat. Pihak Bandar Udara Internasional Phnom Penh mengatakan, penundaan itu dimulai sejak pukul 16.00 sampai dengan pukul 21.30.
Kamboja, tulis Xinhua, menjadi tuan rumah KTT kali ini. KTT itu juga bersamaan dengan KTT dengan mitra ASEAN. KTT tersebut memang berakhir hari ini. Kamboja menghelat KTT ini sejak Minggu (18/11/2012).
Di Kamboja, sepuluh pemimpin ASEAN berdialog dengan delapan mitranya. Mereka adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri China Wen Jiabao, Presiden Korea Selatan Lee Myng-bak, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, Perdana Menteri India Manmohan Singh, Perdana Menteri Australia julia Gillard, Perdana Menteri Selandia Baru John Key, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Selain Kamboja dan Brunei, ASEAN beranggotakan Indonesia, Malaysia, Laos, Myanmar, Thailand, Filipina, Singapura, dan Vietnam.