Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Sejak 2010, Ekonomi Indonesia Tertinggi

Kompas.com - 28/11/2012, 11:05 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, perekonomian Indonesia menjadi salah satu yang tumbuh tertinggi di dunia sehingga banyak investor asing melirik Indonesia.

"Sejak tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi di dunia," kata Agus di acara Kompas100 Forum, "CEO Bicara Kabinet Mendengar: Tumbuh Lebih Tinggi atau Stagnan" di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Menurut Agus, pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 6,5 persen. Di kuartal I-2012, ekonomi Indonesia naik di 6,3 persen, di kuartal II-2012 naik di 6,4 persen, dan di kuartal III-2012 naik 6,17 persen. Sementara di kuartal IV-2012, Agus memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik 5,9 sampai 6,3 persen.

"Sehingga, diperkirakan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada 2012 ini akan mencapai 6,3 persen year on year," tambahnya.

Sementara 2013, ekonomi Indonesia diperkirakan naik menjadi 6,8 persen. Nilai tersebut sudah disampaikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan telah disampaikan ke DPR. Sedangkan penyebab ekonomi Indonesia pada tahun ini dan tahun depan adalah daya konsumsi domestik yang tinggi.

"Negara kita diuntungkan oleh masyarakat kelas menengah yang tumbuh tinggi, penduduk kelas mudanya banyak, daya konsumsi domestik ini tinggi. Sementara kita juga tidak tergantung ekspor," jelasnya.

Di sisi lain, yang menjadi motor perekonomian Indonesia di dalam negeri adalah sektor investasi. Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sektor investasi ini akan memberikan kontribusi besar ke pertumbuhan ekonomi.

"Di Januari hingga September 2012, investasi kita sudah 27 persen. Bahkan, penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) lebih tinggi dari penanaman modal domestik," tambahnya.

Baca Juga:
Indonesia Primadona Investasi
Indonesia Fokus Menuju Nomor 7 Dunia
McKinsey: Lima Fakta Indonesia Bisa Jadi Negara Maju pada 2030
Presiden SBY: Jangan Ikuti Strategi Ekonomi Asing


Simak artikel terkait lainnya di Topik Ekonomi Indonesia Tetap Melaju

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com