Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa pun Bisa Investasi dari Uang Saku Bulanan

Kompas.com - 09/12/2012, 14:40 WIB

T:
Saya seorang mahasiswi tingkat pertama, uang bulanan saya dari orang tua Rp 600.000. Bagaimana cara membagi untuk keperluan sehari-hari, dan kebutuhan bulanan agar bisa terkontrol? Terima kasih. (Hida, 22)

J:
Membagi uang bulanan dari orangtua membutuhkan disiplin yang tinggi. Dengan asumsi kamu tidak bayar uang kost, maka uang ini hanya diperlukan untuk makan, pulsa telepon, dan keperluan pribadi. Coba buat dulu anggaran bulanan sesuai dengan kebutuhan hidup di luar kebutuhan kuliah ya.

Jangan lupa juga, mulailah disiplin berinvestasi sejak sekarang dengan uang bulanan dari orang tua. Jumlahnya tidak perlu banyak, hanya perlu seribu rupiah setiap hari saja.

Saya pernah memberikan ilustrasi kepada beberapa mahasiswa seperti ini. Misalnya Nizieta, anak saya yang berumur 4 tahun, setiap hari mendapatkan uang jajan Rp 5.000. Dari uang jajan itu, dia bisa menyisihkan uang seribu untuk ditabung. Artinya, selama sebulan, bisa dapat Rp 30.000 dong? Belum lagi kalau dapat hadiah dari Eyang Mama dan Eyang Papanya.

Lantas, misalnya setelah enam bulan sudah terkumpul Rp 180.000, Nizieta saya ajak untuk membeli reksadana saham yang berpotensi memberikan tingkat imbal hasil hingga 20 persen per tahun.

Bila kebiasaan baik seperti itu bisa terus berlangsung selama 35 tahun, maka anak saya bisa memiliki uang 1 milyar nilai masa depan! Apalagi kalau ternyata hasil investasi lebih bagus dari perkiraan awal. Bisa jadi saat berusia 25 tahun, Nizieta sudah jadi milyuner, dari hasil investasi uang jajannya. Hebat kan?

Lebih hebatnya lagi, hal ini bisa dilakukan oleh siapa saja karena cuma butuh modal seribu setiap hari dan tekad yang kuat untuk mencapai kesejahteraan finansial.

Hal ini juga bisa berlaku untuk Mbak Hida dan teman-teman yang lain. Coba deh, masa dari uang bulanan, tidak bisa menyisihkan Rp 30.000 saja untuk ditabung? Nanti setelah tabungannya terkumpul, barulah dibelikan reksadana saham melalui bank. Saat ini, ada sebuah bank BUMN yang sudah memiliki fasilitas membeli reksadana dalam jumlah kecil, mulai dari Rp 100.000. Sehingga, berinvestasi bukan cuma milik orang-orang berdompet tebal saja!

Ini dia tips untuk keuangan untuk mahasiswa:
1. Bagi uang jajan dari orangtua langsung untuk kebutuhan hidup selama empat minggu.
2. Usahakan untuk punya satu ponsel saja, supaya biaya pulsa tidak mahal.
3. Mulai menyisihkan Rp 1.000 setiap hari ke tabungan. Artinya target harus punya Rp 30.000 di saldo tabungan.
4. Jangan pernah ambil saldo tabungan ini untuk belanja.
5. Setelah jumlahnya mencapai Rp 200.000, datanglah ke Bank BUMN besar yang menjual reksadana saham.
6. Belilah reksadana saham tersebut, dan jangan diambil hingga usia kamu mencapai 40 tahun.

Live a Beautiful Life,
Prita Ghozie (Twitter @PritaGhozie)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com