Pontianak, Kompas
Harga pasaran ayam ras itu lebih rendah daripada biaya pokok produksi yang mencapai Rp 17.500 per kilogram hidup di kandang. Ketua Asosiasi Agrobisnis Perunggasan Kalbar Bambang Mulyantono, Selasa (11/12), di Pontianak, menjelaskan, hampir dua bulan ini peternak ayam ras menderita kerugian.
”Bulan lalu harga ayam ras sempat hingga Rp 12.000/kg. Sekarang sudah beranjak naik walau pelan. Namun, kenaikan harga tetap belum bisa memberikan keuntungan,” kata Bambang.
Pada awal musim budidaya di Kalbar, produksi bibit ayam mencapai empat juta ekor per minggu. Padahal, kebutuhan peternak hanya dua juta ekor per minggu.
Peternak ayam di Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Marto mengungkapkan, tahun ini harga ayam ras jatuh cukup lama, berbeda dengan tahun sebelumnya. Peternak pun merugi.
Dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan, harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru mulai bergerak naik. Anggota Aliansi Konsumen Kota Kupang, Lorens Jarden Patola, menuturkan, selama tahun 2012, terjadi kenaikan bahan kebutuhan sehari-hari sampai tujuh tahap. Pada Januari, kenaikan dipicu Tahun Baru dan musim hujan, Februari hari raya Imlek, April-Mei dipicu gagal panen, Juli akibat cuaca buruk di perairan NTT, Agustus hari raya Idul Fitri, September-November dipicu puncak kemarau, serta Desember hari raya Natal dan Tahun Baru.
”Kalau sudah naik, tidak akan pernah turun lagi,” katanya. Pantauan di Pasar Kasih di Naikoten, Kota Kupang, harga beras termurah Rp 7.800/kg. Pekan lalu, beras dengan kualitas serupa masih berharga Rp 7.500/kg. Beras lokal dengan kualitas terbaik di Kupang dihargai Rp 11.500/kg, naik Rp 200/kg dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Selain beras, harga bumbu dapur pun naik. Bawang putih kini dihargai Rp 21.500/kg dan bawang merah Rp 13.500/kg. Cabai merah dihargai Rp 27.000/kg. Kenaikan berbagai bumbu dapur ini antara Rp 1.000/kg sampai Rp 2.000/kg.
Menurut Fredy Tielman, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, kenaikan bahan kebutuhan pokok menjelang hari raya itu biasa. Hal tersebut mengikuti hukum pasar.
Di Yogyakarta, Selasa, Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal (Pol) Sabar Rahardjo minta warga berhati-hati saat menerima kiriman parsel hari raya Natal dan Tahun Baru. Kewaspadaan penting untuk mengantisipasi adanya teror.
Di Batam, Kepulauan Riau, dilaporkan, masih belum ada lonjakan harga kebutuhan pokok.(ABK/RAZ/AHA/KOR)