Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Cara Grup Ciputra Sukses di Luar Negeri

Kompas.com - 14/12/2012, 12:37 WIB
Abun Sanda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengembang senior Grup Ciputra rupanya punya kiat tersendiri untuk sukses membangun proyek-proyek properti di luar negeri. Kelompok usaha ini masuk ke negara yang diyakini mempunyai pasar amat luas, jumlah penduduk besar, daya beli kuat, dan kondisi dalam negerinya sangat stabil.

Pemimpin proyek Grup Ciputra di luar negeri Budiarsa Sastrawinata mengatakan, mereka masuk ke negara yang secara perhitungan ekonomi memang pantas dan memungkinkan. Misalnya, kata Budiarsa di Jakarta Jumat (14/12/2012), mereka masuk ke Shenyang, China karena negara itu secara ekonomi luar biasa kuatnya.

China kini menjadi satu-satunya negara di dunia yang pertumbuhan ekonominya di atas tujuh setengah persen. China, negara dengan kekuatan ekonomi nomor dua di dunia, mempunyai rakyat dengan daya beli amat kuat, China kini bahkan menjadi negara yang rakyatnya meraih pangsa 27 persen sebagai pembelanja barang mahal di dunia.

Khusus tentang Shenyang, kota yang pernah menjadi ibukota Tiongkok di zaman kekaisaran Mancu, mempunyai penduduk delapan juta jiwa.  Kota itu merupakan kota dengan perkembangan amat cepat, daya beli amat kuat. Shenyang kini merupakan salah satu kota bisnis dan wisata yang luar biasa masyhurnya.

Selain beberapa kiat itu, Budiarsa masih mempraktikkan kiat lain. Yakni membawa aroma Bali, yang membuat warga RR China sangat menyukainya. Di gerbang perumahan itu dibangun sejumlah patung wanita menari tarian Bali. Patung-patung itu sangat atraktif dan inspiratif, membuat gerbang itu memberi nuansa keindahan yang kuat.

Kiat lain, menggunakan sejumlah tenaga kerja Indonesia yang mempunyai ketrampilan tinggi dan etos kerja hebat. Pekerja RR China juga digunakan sehingga terjadi kombinasi kerja yang menarik. Tidak heran kalau proyek Ciputra di luar negeri selalu sukses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com