Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Bikin Jebol Kocek Pemerintah

Kompas.com - 25/12/2012, 13:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsumsi BBM bersubsidi yang melebihi kuota dalam APBNP 2012 membuat anggaran subsidi energi pemerintah membengkak. Menjelang akhir tahun, realisasi belanja subsidi energi sudah mencapai 133,39 persen dari pagu anggarannya.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan, sampai 20 Desember 2012, realisasi anggaran subsidi energi mencapai Rp 270 triliun atau 133,39 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 202,4 triliun.

"Realisasi belanja subsidi BBM mencapai Rp 186,7 triliun (135,9 persen dari pagu) dan subsidi listrik Rp 83,3 triliun (128,2 persen dari pagu)," jelasnya akhir pekan lalu.

Sementara itu, untuk subsidi nonenergi realisasinya mencapai Rp 38 triliun atau 89,1 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 42,7 triliun. Pembengkakan belanja subsidi energi ini secara otomatis juga mendongkrak belanja subsidi secara keseluruhan.

Anny menuturkan, secara keseluruhan per 20 Desember 2012 realisasi belaja subsidi sudah menacapai Rp 308 triliun atau 125,7 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 245,1 triliun.

Jika melihat realisasi belanja secara keseluruhan, per 20 Desember 2012 total realisasi belanja negara mencapai Rp 1.375,8 triliun atau 88,9 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.548,4 triliun.

Anny mengatakan, realisasi belanja ini sedikit lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun 2011 lalu yang sebesar 86,9 persen. ( Herlina KD/Kontan)

 Baca juga:
Konsumsi Premium di Jakarta Pasti Jebol

Bola Liar Subsidi BBM
Pengamat: Naikkan Harga Solar Bersubsidi
Ekonom Sarankan Harga BBM Naik Awal Tahun 2013
BBM Subsidi Akan Dibatasi Rp 100.000 Per Hari?

Ikuti artikel terkait di Topik SUBSIDI UNTUK ORANG KAYA?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

    Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

    Whats New
    Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

    Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

    Whats New
    Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

    Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

    Whats New
    Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

    Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

    Whats New
    Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

    Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

    Whats New
    Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

    Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

    Whats New
    Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

    Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

    Whats New
    Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

    Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

    Whats New
    OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

    OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

    Whats New
    Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

    Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

    Whats New
    Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

    Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

    Whats New
    Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

    Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

    Whats New
    Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

    Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

    Whats New
    Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

    Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com