Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Siapkan Terowongan Multifungsi

Kompas.com - 04/01/2013, 03:19 WIB

Dalam video animasi yang ditampilkan dalam pemaparan, terlihat mesin bor raksasa dengan diameter sesuai lebar terowongan menggali tanah, dilanjutkan mesin lain yang memasang lempengan beton yang dirangkai membentuk terowongan. 

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Agus Subardono menambahkan, semula terowongan multifungsi itu akan dibangun mengikuti aliran Kali Ciliwung dan bermuara di Kanal Barat.

”Kelokan Kali Ciliwung terlalu banyak, padahal terowongan ini harus lurus. Akhirnya dicari alternatif lain, yaitu lewat jaringan jalan yang sudah ada,” katanya.

Perlu perhitungan matang

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Moch Hasan yang dihubungi terpisah berpandangan, terowongan memang bisa menjadi salah satu cara mengatasi banjir di Jakarta. Namun, sebelum membuat terowongan itu, banyak persoalan yang harus diperhitungkan.

”Ide pembuatan terowongan ini sebenarnya pernah muncul enam tahun lalu. Waktu itu ada beberapa orang dari Kementerian PU yang baru belajar tentang terowongan dari Malaysia. Lalu, timbul ide membuatnya di Jakarta. Tetapi, setelah dibahas lebih lanjut, ternyata tidak cocok buat Jakarta,” kata Hasan.

Ada tiga hal yang membuat terowongan itu tidak cocok. Pertama, kapasitas terowongan hanya 4 juta meter kubik. Sementara volume banjir Jakarta tahun 2007 sebanyak 300 juta meter kubik.

Kedua, terowongan itu berada di kedalaman 20-40 meter. Terowongan itu memiliki diameter 16 meter. Dengan kedalaman itu, pompa yang dibutuhkan harus besar dan kuat. Biaya perawatan pompa yang mempunyai kemampuan seperti itu sangat mahal.

”Untuk membangun dan mengoperasikan terowongan ini dibutuhkan Rp 17 triliun. Bandingkan dengan seluruh program pengentasan banjir dari pembangunan Kanal Banjir Timur, pengerukan 13 sungai, dan normalisasi sungai dan situ. Total anggaran seluruh program ini hanya Rp 10 triliun dan wilayah cakupannya sangat luas,” kata Hasan.

Ketiga, terowongan ini juga bisa menimbulkan dampak lingkungan. Masyarakat yang belum memiliki kesadaran tidak membuang sampah di sembarang tempat akan membuat sampah masuk ke terowongan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com