Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Menteri Kelautan: KUR Belum Dikenal Nelayan

Kompas.com - 09/01/2013, 14:08 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menyatakan, nelayan masih belum mengetahui program kredit usaha rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah.

Hal itu antara lain dipicu kurangnya sosialisasi pemerintah daerah dan perbankan. Cicip mengemukakan hal itu dalam Refleksi Tahun 2012 dan Outlook Tahun 2013 Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Penyaluran KUR untuk sektor perikanan tahun 2012 kurang dari 2 persen dari target Rp 30 triliun. Persoalan KUR itu dikemukakan nelayan sewaktu inspeksi mendadak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke kampung nelayan di Tangerang beberapa waktu lalu.

"Nelayan masih tidak mengetahui adanya KUR. Atas instruksi Presiden, pemda sampai aparat di level lurah harus menyosialisasikan KUR kepada nelayan," ujarnya.

Pemberian kredit mikro berupa KUR dapat mencapai nilai Rp 20 juta tanpa agunan. Namun, penyaluran masih sangat rendah. Pihaknya, ujar Cicip, mengharapkan bupati dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan penyuluhan langsung kepada nelayan supaya mereka bisa mengetahui dan memahami KUR.

Sebelumnya, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan mengemukakan, persoalan yang dihadapi banyak nelayan terkait dengan aspek minimnya permodalan untuk melaut dan menangkap ikan.  

"Akibat minimnya modal usaha nelayan untuk mengoperasikan kapal-kapal bantuan berbobot lebih dari 30 gross ton (GT), kelompok nelayan semakin bergantung kepada pemodal dan tengkulak," kata Riza.  

Menurut dia, persoalan tersebut ditemui di sejumlah daerah, antara lain di Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com