Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Sebaiknya Hary Tanoe Tak Usah Berpolitik Lagi

Kompas.com - 22/01/2013, 18:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuzy menilai mundurnya Hary Tanoesoedibjo lantaran bos MNC Grup itu tidak siap masuk ke dunia politik. Ia pun berharap agar Hary Tanoe menyalurkan aspirasi politiknya melalui media massa, bukan dari partai politik.

"Hary Tanoe itu saya lihat orang yang baik, yang memiliki keinginan berpolitik yang cukup kuat, tapi dia mungkin tidak siap dengan perbedaan. Sehingga, hal yang sebetulnya dalam politik itu biasa oleh pak Hary Tanoe dipersepsikan luar biasa," ujar Romahurmuzy, Selasa (22/1/2013), di Jakarta.

Romy, sapaan akrab Romahurmuzy, mengatakan, Hary Tanoe lebih cocok sebagai pengusaha media. "Saya berharap Hary Tanoe tidak masuk partai politik mana pun tapi mengembangkan politik dari posisi dia sebagai pengusaha media bisa memberikan posisi pemberitaan seimbang terhadap partai politik yang ada," ujarnya.

Menurut Romy, jika Hary Tanoe bergabung dengan partai lain, maka kondisi akan semakin kabur antara semangat pembaharuan dengan politik praktis. "Saya cenderung (mendorong) Pak Hary Tanoe membangun high politics yang mengedepankan politik beretika," tuturnya.

Seperti diketahui, empat pengurus Partai Nasdem menyatakan mundur dalam jumpa pers kemarin, Senin (21/1/2013). Keempatnya yakni Ketua Dewan Pakar Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Internal DPP Partai Nasdem Endang Tirtana.

Pengunduran diri itu kemudian diikuti Ketua DPW Partai Nasional Demokrat Jawa Barat Rustam Efendi. Para pengurus Nasdem itu mengundurkan diri karena merasa tidak ada kecocokan dengan pandangan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Partai Nasdem Pecah
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com