Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Jadi Pasar Penting

Kompas.com - 31/01/2013, 03:08 WIB

Muenchen, Kompas - Meski pelambatan ekonomi global belum menunjukkan perbaikan, kalangan produsen alat berat masih menganggap Indonesia merupakan pasar penting. Penurunan harga batubara memang berdampak pada pertumbuhan permintaan alat-alat berat. Namun, mereka tetap tertarik pada Indonesia karena pertumbuhan ekonominya tergolong tinggi.

”Indonesia tetap merupakan pasar penting. Dalam hal permintaan produk kami, Indonesia menempati posisi nomor tiga setelah Brasil dan Peru,” kata Daniel Bergqvist, perwakilan dari Scania Mining, dalam Bauma Media Dialogue, di Muenchen, Jerman, Selasa (29/1) malam.

Wartawan Kompas Andreas Maryoto melaporkan, Bauma Media Dialogue adalah forum pertemuan antara media dan produsen alat berat dari seluruh dunia. Dialog itu diadakan untuk memberi informasi terakhir mengenai perkembangan alat berat sebelum diadakan pameran alat berat pada April.

Scania Mining, yang salah satu produknya adalah truk penunjang untuk konstruksi dan pertambangan, melihat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pertambangan masih akan menarik produsen alat berat.

Meski demikian, Daniel mengatakan, secara umum, terkait penjualan alat berat, pihaknya secara umum masih menunggu perkembangan di China. Apabila ekonomi China segera bangun, permintaan alat-alat berat akan segera naik lagi.

Sementara itu, Lynsey Hanney, Manajer Pemasaran Terex, sebuah perusahaan alat berat, mengatakan, persaingan produk-produk alat berat semakin ketat setelah dimasuki produsen alat berat dari China.

”Kami hanya bisa bertahan dengan kualitas. Saya yakin orang masih mau mengeluarkan biaya berapa pun untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginannya. Kuncinya sekali lagi, kualitas,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com