Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sudah di Area Jenuh Beli

Kompas.com - 15/02/2013, 07:46 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Investor asing akan menentukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (15/2/2013). Bursa global, khususnya Wall Street, semalam waktu Indonesia ditutup mendatar di tengah minimnya sentimen.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis 0,07 persen ke level 13.973, Indeks S&P 500 menguat tipis 0,07 persen ke level 1.521, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 0,06 persen ke level 13.973.

Kemarin IHSG ditutup naik 17,11 poin (0,37 persen) ke 4.588,67 yang merupakan rekor tertinggi bagi IHSG. Jumlah transaksi sebanyak 18,17 juta lot atau setara dengan Rp 6,33 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 377,37 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli adalah BBNI, MNCN, BUMI, BBRI, dan AKRA.

Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 9.656 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, kenaikan IHSG kemarin menciptakan all time high yang baru pada level 4.601. Kenaikan ini menghasilkan sinyal small body candlestick yang disertai dengan peningkatan yang cukup signifikan pada volume chart.

Hal ini mengindikasikan hari ini IHSG akan mengalami penurunan. Hal ini juga dikonfirmasi oleh indikator RSI dan Stochastic yang sudah berada pada area jenuh beli (overbought). Level dukungan indeks ada di level 4.500 dan resisten di level 4.650. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah AALI, INTP, dan MAPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com