Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendulang Fulus dari Rental Mainan Anak

Kompas.com - 18/02/2013, 14:39 WIB

Seperti bisnis rental lainnya, dalam usaha rental mainan anak ini, para pemainnya juga menerapkan sistem deposit. Nilai deposit ini besarnya Rp 100.000 untuk sekali peminjaman. Uang deposit akan dikembalikan jika  mainan sudah dikembalikan. Selain deposit, untuk menjamin keamanan mainan yang dipinjamkan, penyewa diminta menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotokopinya.

Dalam sebulan Jessica bisa menangguk omzet berkisar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Jumlah itu baru dari pembayaran sewa mainan ini, belum termasuk ongkos kirim. Ia bilang, rata-rata tarif mainan yang disewa berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.

Dari omzet tersebut, para pemain bisa mendapatkan profit berkisar 30 persen hingga 50 persen. Keuntungan usaha ini lumayan besar, karena biaya operasional usaha ini cukup murah. Selain gaji karyawan, pemilik usaha ini harus menganggarkan biaya untuk membeli cairan pembersih dan antiseptic. Namun, jika mainan dikembalikan dengan kondisi kotor, FTR pun akan mengutip biaya pembersihan mainan sebesar Rp 20.000.

Biasanya, mereka juga menyewa tempat untuk menyimpan mainan. Namun, bisa juga memakai rumah sendiri sebagai tempat penyimpanan. Jangan lupa, Anda juga harus menganggarkan biaya investasi untuk membeli mainan-mainan baru atau untuk memperbanyak koleksi mainan yang akan dipinjamkan.

Amelia pun menuturkan, salah satu kelebihan dari usaha ini adalah tak perlu memiliki showroom untuk memajang koleksi mainan. “Cukup dengan situs yang mencantumkan katalog jenis mainan dan fasilitas lainnya, Anda sudah bisa menjajakan mainan sewaan,” katanya.  Ini tentunya akan menghemat modal yang Anda keluarkan pada awal usaha.


Koleksi beragam

Modal bisnis ini terbilang kecil. Saat memulai usahanya, Amelia merogoh kantong hingga Rp 50 juta. Adapun Jessica membutuhkan modal Rp 100 juta. Tapi, asyiknya, hanya dalam rentang waktu empat hingga lima bulan, modal telah kembali.

Nah, apakah Anda tertarik untuk menggeluti usaha ini? Jessica pun memberi masukan, bisnis ini bisa dilakoni di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Yogyakarta. Alasannya, kesadaran orang tua untuk memberi anak mainan sesuai dengan perkembangan usia mulai tinggi di kota-kota besar.

Untuk memulai usaha ini, pertama yang harus dilakukan adalah belanja mainan. Pastikan, Anda mengetahui produsen yang sudah memiliki nama, baik untuk keamanan struktur mainan dan bahan bakunya.

Demi menghemat biaya, Anda pun bisa menitipkan belanja pada kerabat yang berada di luar negeri. Selain itu, Anda juga bisa berburu melalui distributor resmi mainan anak tersebut di Indonesia.

Dalam bisnis ini, koleksi yang cukup beragam menjadi kunci sukses menggaet pelanggan. Amelia mengaku, saat ini, sudah memiliki 500 koleksi mainan. Khusus mainan favorit, sebaiknya sediakan lebih dari satu unit. Contoh mainan favorit anak umur 6—12 bulan adalah jumperoo dan exersaucer. Adapun  untuk anak umur 12-6 tahun adalah  slide swing, playhouse, mobil-mobilan, dan roller coaster.

Setelah stok barang beres, kini giliran untuk membuat situs sebagai etalase usaha Anda. Situs yang menarik dan pelayanan memuaskan menjadi komponen utama bisnis ini.

Pelayanan yang memuaskan bisa dilihat dari keragaman mainan serta terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kenyamanannya. Usahakan agar mainan rutin dibersihkan, yakni sebulan sekali, saat akan dipinjamkan dan saat dikembalikan.

Jangan lupa pula, memeriksa kondisi dan keamanan mainan.  Rentang umur mainan beragam, biasanya 1—2 tahun. “Jika sudah dua tahun, kita harus siap untuk menggantinya  agar tak membahayakan,” jelas Amelia.

Selain itu kenyamanan juga perlu diperhatikan. Biasanya, ada  penjelasan di setiap mainan, terkait target usia anak yang memakainya, berat dan tinggi si anak. Pastikan Anda menerangkan hal-hal penting tersebut sebelum bertransaksi dengan konsumen. Kalau perlu, ajak konsumen ikut memeriksa setiap detail mainan yang ingin dipinjam demi keuntungan bersama juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com