Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Elektrifikasi Dinilai Belum Merata

Kompas.com - 19/02/2013, 00:02 WIB
Fabio Lopes

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia dari tahun 2008 sampai 2012 dinilai oleh sejumlah Anggota DPR RI belum merata.

Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua masih menjadi daerah yang paling terendah rasionya.

Daryatmo Mardiyanto, Anggota Komisi VII dari Fraksi PDIP perjuangan menyampaikan bahwa berdasarkan data selama empat tahun terakhir yang dimiliki DPR, belum terlihat ada perubahan peringkat terendah rasio elektrifikasi.

Padahal dalam pemaparan yang disampaikan oleh Jero Wacik, total rasio elektrifikasi pada tahun lalu mampu melebihi target 73,60 persen menjadi 76,56 persen.

"Data kami selama lima tahun ini, beberapa daerah tertinggal masih tetap rendah dalam  pemenuhan fasilitas jaringan listrtik. Oleh karena, angggaran dana PLN yang tidak terserah harus dialihkan untuk meningkatkan rasio elektrisitas di daerah-daerah tersebut," jelas Daryatmo.    

 Dalam data Kementerian ESDM presentase terendah tiga propinsi tersebut  yakni NTB (53,63 persen), (NTT 53,42 persen), dan Papua (34,62 persen). Sedangkan beberapa daerah yang menempati tiga peringkat teratas yakni DKI Jakarta (99,9 persen), Nanggroe Aceh Darrusalam (90,96 persen) dan Bangka Belitung (94,13 persen).

Rida Mulyana selaku Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi menjelaskan bahwa dengan  adanya sumber energi alternatif seperti tenaga surya mampu mengurangi beban PLN dalam penggunaan BBM dan juga menyelesaikan masalah kekurangan fasilitas listrik di daerah-daerah tertinggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com