Jakarta, Kompas
Menurut Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny A Kusbini, Minggu (24/2), di Cianjur, Jawa Barat, prospek bisnis industri hortikultura besar. Saat ini saja nilai perdagangan komoditas hortikultura nasional diperkirakan mencapai 11,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 107 triliun.
Dari nilai perdagangan itu, sekitar 1,7 miliar dollar AS atau 15 persennya merupakan produk impor. Kalau industri hortikultura dikembangkan dengan sungguh-sungguh sampai pada produk hilir dan pasar ekspor, nilai perdagangannya bisa tumbuh hingga Rp 200 triliun per tahun.
Dengan nilai perdagangan sebesar itu, subsektor hortikultura bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional. Dengan catatan harus ada rencana aksi dan langkah konkret untuk mengembangkannya, dengan koordinasi yang baik di antara para pemangku kepentingan.
Benny mengatakan, semua sudah tahu dan menyadari kualitas benih hortikultura harus ditingkatkan. Begitu pula dengan kualitas produknya. Infrastruktur dasar seperti jaringan irigasi, jalan, dan air bersih juga masih harus diperbaiki.
Begitu pula dengan arus distribusi barang, yang harus berpihak pada sektor pertanian. Benny mencontohkan biaya transportasi untuk komoditas hortikultura dari pusat produksi ke konsumsi mahal.
Pelaksana Tugas Direktur
Dari 300 jenis hortikultura tersebut, baru 90 jenis saja yang diperdagangkan.