Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Persaingan

Kompas.com - 04/03/2013, 09:03 WIB

KOMPAS.com - Ada banyak bank di Indonesia. Bank besar, sedang, dan kecil dari aspek aset dan laba bersih memiliki kelebihan dan kekhasan sendiri. Lalu, di antara banyak bank itu, ada tiga bank yang berkompetisi ketat, yakni Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Central Asia.

Sengaja atau tidak, BRI, Mandiri, dan Bank Central Asia (BCA) suka ”saling intip” atau ”saling lirik” kekuatan pesaing. Yang dilirik umumnya program apa yang diluncurkan, kemajuannya di sektor apa saja, strategi penjualan dan pemasaran, bagaimana membangun sumber daya manusia yang memiliki tidak hanya kecerdasan tinggi, tetapi juga akhlak dan loyalitas.

Suatu ketika, BCA menunjukkan keunggulan lebih. Bank dengan Grup Djarum sebagai pemegang saham terbesar ini pernah meraih net profit tertinggi, mengalahkan dua rivalnya, BRI dan Mandiri. BRI dan Mandiri pun gerah. Maka, mereka mengerahkan segenap energi yang ada untuk duduk di urutan pertama peraih profit. Bank Mandiri beberapa kali mendapatkannya, demikian pula BRI.

Kini, giliran BRI yang meraih net profit terbesar, yakni Rp 18,52 triliun. Net profit Mandiri tahun 2012 hampir Rp 16 triliun. Adapun net profit BCA tahun 2011 sebesar Rp 10,8 triliun. Tahun 2012, net profit BCA belum dipublikasikan sampai pekan lalu, tetapi diperkirakan akan naik.

Net profit memang tak menjadi satu-satunya indikator kesehatan dan bagusnya operasional sebuah bank. Banyak aspek lain yang bisa menjadi indikator, misalnya kesejahteraan pegawai, servis prima untuk nasabah, bersihnya penyaluran kredit, efisiensi dan efektivitas sebuah program, dan sebagainya.

Akan tetapi, hal yang diam-diam menjadi incaran setiap bank adalah net profit. Sebuah bank, meski amat besar asetnya, atau amat harum namanya, tetapi kalau profitnya kecil, biasanya ”kurang dipandang”. Inilah salah satu faktor mengapa ketiga bank itu mampu memberikan servis baik kepada para pelanggan dan pegawainya. BRI, sekadar menyebut contoh, mampu memberikan gaji yang layak kepada pegawainya sampai muncul istilah 27 kali gaji dalam setahun.

Tahun 2013, ketiga bank itu tentu akan saling bersaing amat keras di lapangan. Masing-masing akan berkompetisi meraih kinerja terbaik. Saling intip halaman rival, atau saling beradu program terbaik, pasti tidak terelakkan. Meski demikian, hal yang publik respek adalah ketiga bank tersebut bersaing secara sehat, bersih, dan etis.

Di balik kompetisi ketiga bank tersebut, sebetulnya ada juga bank BNI yang juga perkasa dan selalu menjadi bank terkemuka. Seandainya BNI juga bangkit, persaingan bank besar akan makin ketat. Kompetisi bisnis akan menjadi makin indah, makin bagus dan atraktif. Persaingan merebut pangsa pasar akan makin memerah. Harapan untuk lahirnya program lebih cemerlang diharapkan muncul dan memberi ruang bergerak baru bagi para pengguna jasa bank.

Asa lainnya adalah kinerja cemerlang itu berujung pada lebih sejahteranya pegawai mereka. Pelayanan nasabah pun kian mengilap. Alangkah indahnya kalau tersiar pegawai BRI, Mandiri, atau BCA sangat sejahtera. Sebutlah misalnya gaji mereka paling tinggi di Asia Tenggara. (Abun Sanda)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com