Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesangon Tak Dibayar, Karyawan Batavia Ancam Demo

Kompas.com - 15/03/2013, 16:44 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum karyawan PT Metro Batavia (Batavia Air) Odie Hudiyanto mengatakan pihak karyawan akan melakukan demo besar-besaran pada Jumat (22/3/2013) mendatang. Hal ini dilakukan bila kurator tidak segera memberikan pesangon karyawan yang totalnya mencapai Rp 105 miliar.

"Kami akan demo besar di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Macet tidak apa-apa, asal nasib kami diperhatikan oleh kurator dan pengadilan," kata Odie kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Odie mengatakan dalam rapat kurator yang digelar di JI-Expo kemarin, karyawan juga belum mendapat kesepakatan dari pihak kurator. Sebab, rapat kemarin digagalkan karena tidak mendapat izin dari kepolisian. Demo di depan JI-Expo dan di pintu M1 bandara Soekarno Hatta tersebut juga terpaksa dibubarkan karena memang tidak mengantongi izin dari kepolisian.

Pihak kurator memang memberikan waktu kepada karyawan selama 8 hari mendatang hingga Jumat (22/3/2013). Pemberian waktu ini terkait pemeriksaan aset Batavia Air yang sampai saat ini terus berubah terus. "Apalagi kemarin baru ditemukan fakta bahwa Batavia Air menunggak pajak hingga Rp 309 miliar sejak 2010. Padahal dalam catatan kurator sebelumnya, tunggakan pajak hanya Rp 40 miliar," tambahnya.

Meski memiliki tunggakan pajak yang besar, pihak serikat pekerja Batavia Air mengaku tidak mau tahu. Sebab dari putusan pengadilan, memang kewajiban yang diutamakan adalah dari pajak dan karyawan. "Jika tuntutan kami tidak dipenuhi hingga Jumat mendatang, kami akan melakukan demo menutup jalan di depan PN Jakarta Pusat," tambahnya.

Sampai saat ini pihaknya juga terus mendata aset Batavia Air yang tersisa. Harapannya, aset tersebut bisa dijual dan digunakan untuk membayar pesangon karyawan.

Dalam catatannya ada aset berupa sembilan rumah yang saat ini ditempati oleh pramugari Batavia Air, lalu ada 2 unit apartemen yang kesemuanya ada di kawasan bandara Soekarno Hatta.

Di sisi lain juga ada aset berupa 35 unit kendaraan sekelas Toyota Avanza yang saat ini berada di kantor bekas Batavia Air. Saat ini, kondisi mobil tersebut masih aman karena memang dijaga oleh pihak keamanan yang sudah ditunjuk oleh kurator. "Nilai aset itu semua mencapai Rp 800 miliar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com