Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicurigai Ada Pemburu Rente di Kenaikan Harga Bawang

Kompas.com - 16/03/2013, 11:26 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Melonjaknya harga bawang terutama bawang putih belakangan ini dicurigai akibat permainan dari para pemburu rente. Bisa saja, proses perizinan impor bawang sengaja diperlambat agar ada "lobi-lobi" untuk menguntungkan pihak tertentu.

"Itu bisa ditelusuri dari mana asal usulnya. Perburuan rente ini dampaknya merugikan rakyat. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) perlu telusuri sehingga permainan seperti ini tidak terulang lagi," kata Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon, saat diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).

Fadli mengatakan, jika masalahnya hanya karena koordinasi antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Pertanian, maka seharusnya bisa cepat diselesaikan. Dengan kenaikan drastis harga bawang saat ini, kata dia, tentu importir juga diuntungkan.

Direktur INDEF Enny Sri Hartarti juga mencurigai adanya desain dari miss management antarkementerian soal bawang saat ini untuk menguntungkan pihak tertentu. Dia memberi contoh kasus tahun 2012 harga bawang merah anjlok hingga Rp 3.000 per kilogram. Ketika itu tengah panen raya bawang. Namun, kata dia, pemerintah malah membuka keran impor selebar-lebarnya sehingga harga bawang produksi dalam negeri tertekan.

"Harga di level petani waktu itu sampai Rp 2.500 per kilogram. Jadi ini tidak sekedar kesalahan managemen, tapi ada desain," kata Enny.

Kecurigaan Enny lainnya, bawang adalah komoditas yang mampu bertahan 3-4 bulan. Dengan demikian, kata dia, pemerintah bisa menyetok bawang ketika surplus. "Kalau sekarang bawang (impor) tertahan di pelabuhan, seharusnya stok sebelumnya masih ada," pungkas dia.

Seperti diberitakan, sekitar 400 kontainer berisi bawang putih impor asal China tak dapat keluar dari Pelabuhan Tanjung Perak karena dokumennya tidak lengkap. Dokumen yang belum dikantongi importir adalah rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

    Whats New
    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

    Whats New
    Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

    Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

    Whats New
    Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

    Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

    Whats New
    Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

    Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

    Whats New
    2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

    2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

    Spend Smart
    Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

    Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

    Whats New
    Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

    Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

    Whats New
    Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

    Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

    Whats New
    Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

    Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

    Whats New
    2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

    2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

    Spend Smart
    Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

    Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

    Whats New
    Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

    Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

    Whats New
    Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

    Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com