Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Bikin Mobil Listrik Lagi

Kompas.com - 19/03/2013, 11:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan rupanya masih penasaran dengan proyek mobil listrik. Setelah gagal uji coba mobil listrik Tucuxi, Dahlan akan membuat satu mobil listrik lagi.

"Namanya Selo. Ini bukan selow (lambat) karena artinya selo adalah batu (dalam bahasa Jawa). Ini akan mirip dengan Tucuxi karena berjenis sport," kata Dahlan selepas Rapat Pimpinan BUMN di kantor PLN Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Mobil listrik ini akan sedikit berbeda dengan mobil listrik Tucuxi besutan Danet Suryatama. Di mobil listrik sport terbaru ini tidak akan memakai gearbox seperti Tucuxi. Walaupun sebenarnya memakai atau tidak memakai gearbox, Dahlan mengaku akan sangat tergantung ilmuwan pencipta mobil listrik tersebut.

"Menurut teori, gearbox itu tidak perlu karena konsumsi energi akan bertambah. Padahal mobil listrik itu harus hemat energi. Ini juga betul. Tapi masing-masing prinsip dari ilmuwan memang harus dihormati," tambahnya.

Soal harga, Dahlan mengaku harga mobil listrik ini akan lebih murah dibanding Tucuxi. Bila Tucuxi seharga Rp 3 miliar, maka Selo ini akan berharga Rp 1,5 miliar.

Nantinya Dahlan juga tidak akan memakai pelat mobil D19 dan berjanji akan melakukan uji sertifikasi secara penuh baik dari Kementerian Perhubungan atau kementerian terkait soal perizinannya. "Soal biaya itu tidak penting, yang penting mobilnya jadi," tambahnya.

Mobil ini dirancang oleh Ricky Elson, salah satu putra petir yang selalu mengembangkan mobil listrik. Ricky juga menjadi salah satu tim yang mengutak-atik mobil listrik Tucuxi sebelum Dahlan mengendarainya ke Magetan beberapa waktu lalu. Namun naas, mobil Tucuxi menabrak tebing karena rem mengalami masalah. Nantinya, mobil listrik Selo ini akan dipamerkan di ajang KTT Asean di Bali Oktober nanti.

Terkait proyek Tucuxi, Dahlan mengaku hingga kini belum berkomunikasi lagi dengan pembuatnya, Danet Suryatama. Namun Dahlan menyerahkan kelanjutan proyek Tucuxi sepenuhnya kepada Danet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Whats New
    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Whats New
    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com