Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Marto BI1, Sikap DPR Masih Beragam

Kompas.com - 25/03/2013, 15:42 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI tampaknya masih ragu memilih Agus Martowardojo menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI). Masih ada beberapa hal yang dirasa DPR mengganjal Agus untuk bisa diloloskan menjadi orang nomor satu di BI.

Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Aziz mengatakan suara fraksi di Komisi XI masih beragam. Ada yang mendukung dan ada yang menolaknya menjadi Gubernur BI. Saat ini, Agus masih menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) menjadi Gubernur BI.

"Sekarang itu menyangkut tingkat kepercayaan anggota fraksi saja. Nah apa masing-masing fraksi itu percaya pada kompetensi pak Agus. Kini pertanyaan yang paling penting itu adalah pak Agus itu dicalonkan karena Presiden sudah tidak ingin lagi beliau di kabinet, jadi ada pembuangan, seperti disingkirkan. Kalau jawaban itu iya, bisa jadi pandangan fraksi akan berubah," kata Harry saat ditemui di Komisi XI DPR Jakarta, Senin (25/3/2013).

Hingga saat ini, Harry menganggap bahwa tidak hanya fraksi Partai Golkar yang bersilang pendapat mendukung, namun ada beberapa partai yang juga sepakat denga Golkar. Agus saat ini memang masih diributkan soal kaitannya dengan Bank Century, kasus Hambalang hingga masalah divestasi Newmont.

"Namun yang berbeda itu bukan hanya Golkar, tapi Komisi XI. Komisi XI kan tidak hanya Golkar. Jadi sikap kami nanti juga masih berubah-ubah soal itu," tambahnya.

Dengan kondisi seperti ini, Komisi XI akan berhati-hati dalam memutuskan sikap meloloskan Agus jadi Gubernur BI. Sebab, ada sikapnya yang cukup baik dan di sisi lain masih diragukan kebijakannya.

"Siapa bilang tidak jadi problem, soal dia pekerja keras, oke. Soal dia punya prinsip efisiensi, oke. Soal dia teledor, tidak oke. Misalnya soal Peraturan Menteri Keuangan soal perpajakan yang dia luaskan, itu kita marah besar, itu bukan Golkar, itu komisi XI. Pokoknya semua jadi pertimbangan," katanya.

Terkait penentuan menjadi Gubernur BI, Harry juga belum bisa memastikan. Sebab tergantung lobi dari fraksi-fraksi yang ada di Komisi XI. Ada yang menginginkan bisa diputuskan malam ini, besok dan bahkan minggu depan.

"Itu penentuannya melalui rapat inernal. Harus kuorum, kalau tidak kuorum ya tidak bisa juga (diputuskan)," katanya.

Namun yang pasti, dari semua fraksi yang ada di Komisi XI, hanya satu fraksi yang sudah menyatakan persetujuannya untuk mengangkat Agus menjadi Gubernur BI yaitu Partai Demokrat.

"Partai besar kan hanya tiga, Golkar, Demokrat dan PDIP. Kalau tiga partai ini saja setuju, maka Agus akan lolos. Yang sudah jelas setuju kan Demokrat, tapi PDIP dan Golkar masih belum tahu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com