Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Investor Belajar Banyak Hal

Kompas.com - 04/04/2013, 10:46 WIB
Simon Saragih

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Krisis ekonomi AS yang meletus tahun 2008 telah menghancurkan dana-dana pensiun yang dialokasikan ke dalam berbagai jenis investasi keuangan. Akan tetapi ada kabar baik. Para investor mengambil hikmah dari krisis dan kini berinvestasi dengan lebih hati-hati.

Demikian tulisan menarik di MarketWatch, afiliasi harian AS The Wall Street Journal, Rabu (3/4/2013) atau Kamis waktu Jakarta. Sebanyak 55 persen investor menyatakan selama lima tahun sejak krisis 2008, mereka telah beranjak dari ketakutan dan kebingungan. Kini mereka mulai berani berinvestasi tetapi denan perkiraan lebih matang.

Hal itu terungkap dari suvei yang dilakukan Fidelity Investment terhadap 1.150 investor yang berusia 25 tahun atau lebih. Para investor itu kini juga lebih berhati-hati soal keuangan. Sekitar 40 persen dari investor itu mengatakan mereka menyisihkan uang persiapan pensiunan sejak dini dan tidak mengutak-atiknya.

Dengan porsi serupa, investor mengatakan mereka telah meningkatkan persiapan dana darurat serta sudah membayari utang pribadi. Sebanyak 72 persen mengatakan telah memiliki utang yang lebih rendah dibandingkan dengan sebelum krisis.

"Ini kabar baik," kata John Sweeney, Wakil Presiden Fidelity yang membidangi dana pensiunan dan investasi. Selama ini banyak investor itu yang melakukan investasi portofolio dengan harapan dapat untung untuk bisa membayari utang. Kini utang dikurangi dan aktivitas investasi dilakukan lebih cermat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com