Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Perbatasan Perlu SPBU dan BBM

Kompas.com - 04/04/2013, 20:13 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com- Daerah perbatasan maupun pedalaman di Kalimantan Timur, seperti di Kabupaten Nunukan, membutuhkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum berikut Bahan Bakar Minyak.

Selama ini warga tergantung BBM subsidi dari Malaysia.

"Tidak ada setetes pun BBM Indonesia dinikmati warga Krayan, karena memang tidak ada BBM Indonesia yang sampai ke daerah kami. Semua BBM yang kami gunakan adalah dari Malaysia. Kami berharap pemerintah membangun SPBU di sini, karena setidaknya itu juga demi harga diri Negara," ujar Samuel ST Padan, Camat Krayan, Kabupaten Nunukan, Kamis (4/4/2013) .

Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan adalah dua kabupaten di Nunukan yang berbatasan dengan wilayah Malaysia. Menurut Samuel, warga Krayan mendapat BBM dari penyalur BBM subsidi dari Baka Kelalan, Serawak, Malaysia.

Warga mengangkut BBM dengan jeriken sembari naik motor. "Yang kami beli dari Malaysia itu, adalah BBM subsidi yang sebenarnya untuk warga Malaysia," ujar Samuel.

Harga bensin dan solar Malaysia di pusat kecamatan Krayan, mencapai Rp 12.000-Rp 14.000 per liter. Namun harga BBM di daerah yang jauh dari pusat kecamatan, dapat melonjak hingga dua kali lipat atau lebih. "Sebab, BBM dibawa lagi memakai ketinting atau menggunakan motor," tambahnya.

Kepala Humas Pemkab Nunukan Hasan Basri mengutarakan , Nunukan hanya memiliki tiga Agen Penjual Minyak Solar (APMS). Belum ada satu pun SPBU di Nunukan. Dari APMS-APMS ini, BBM subsidi didistribusikan lagi ke seluruh kecamatan, kecuali Krayan dan Krayan Selatan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com