Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Perjalanan KRL Masih Mungkin Ditambah

Kompas.com - 08/04/2013, 04:12 WIB

Jakarta, Kompas - Penambahan perjalanan kereta rel listrik masih dimungkinkan pada tahun ini setelah kereta rel listrik yang dibeli tahun 2012 siap dioperasikan dan ada penambahan awak kereta. Sementara perjalanan kereta rel listrik dengan jadwal baru yang berlaku pada 1 April masih dievaluasi.

Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) I Bambang Eko Martono, Sabtu (6/4), mengatakan, berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta 2013, slot perjalanan kereta rel listrik (KRL) bisa mencapai 59 loop.

”Saat ini baru 48 loop yang dijalankan dengan total 575 perjalanan per hari,” ujarnya.

Satu loop terdiri atas 5-12 perjalanan, bergantung dari jarak tempuh setiap rangkaian. PT KAI juga tengah mempersiapkan 122 tenaga asisten masinis KRL. Bambang memperkirakan, pertengahan tahun 2013 ini awak kereta baru tersebut siap bertugas.

Kepala Balai Yasa Manggarai Sucipto Susilo Hadi mengatakan, saat ini masih ada enam rangkaian KRL yang masih menunggu proses sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Dua di antaranya diperkirakan akan segera mendapatkan sertifikasi dalam waktu dekat.

”Setelah sertifikasi, KRL akan langsung diserahkan ke Daop I untuk dioperasikan,” ucapnya.

Selain KRL yang dibeli oleh PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek, ada juga lima rangkaian KRL buatan PT Inka yang tengah diujicobakan oleh dinas. Kereta buatan PT Inka itu diujicobakan di lintas Tangerang dan di jalur penghubung Manggarai-Angke serta Jakarta Kota-Kampung Bandan.

Bambang mengatakan, setelah proses sertifikasi selesai dan awak kereta baru siap bertugas, penambahan perjalanan akan segera diberlakukan.

Adapun mengenai jadwal KRL yang berlaku saat ini, menurut Bambang, pihaknya masih mengevaluasi jadwal berdasarkan keluhan penumpang. Ada sejumlah jadwal perjalanan yang dibatalkan, digeser, atau ditata ulang oleh operator agar memenuhi kebutuhan pengguna.

Perpanjang rangkaian

Bambang menambahkan, ada rencana perpanjangan rangkaian KRL dari 8 menjadi 10 kereta. Rencana itu paling cepat terwujud pada awal tahun 2014 karena dibutuhkan sejumlah persiapan prasarana.

”Sekarang PT KAI sedang mempersiapkan perpanjangan peron stasiun. Ini tidak bisa cepat dilakukan karena perpanjangan peron dilakukan bersamaan di beberapa stasiun,” ujarnya.

Dia menambahkan, tidak semua peron stasiun mudah diperpanjang. Stasiun akhir seperti Jakarta Kota membutuhkan penggeseran wesel dan sinyal.

Sucipto mengatakan, untuk mendukung perpanjangan rangkaian KRL, dibutuhkan juga berbagai persiapan, seperti perpanjangan tempat perawatan KRL di Balai Yasa Manggarai dan Depo Depok.

”Perpanjangan tempat perawatan ini dibutuhkan agar perawatan KRL lebih optimal dan bisa dirawat sekaligus 10 kereta. Saat ini, tempat perawatan di Balai Yasa Manggarai hanya mampu merawat 2 x 4 kereta,” katanya.

Tahun 2013 perpanjangan tempat perawatan KRL sudah dianggarkan dan diharapkan akan mulai dibangun. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com