Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Ekspansi ke Myanmar

Kompas.com - 23/04/2013, 17:28 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan ekspansi bisnis ke Myanmar. Langkah tersebut seiring dengan visi Bank BNI menjadi bank internasional.

Untuk ekspansi tersebut, BNI terlebih dahulu bekerjasama dengan Kanbawza Bank, salah satu bank swasta terkemuka di Myanmar. Dengan kerjasama tersebut, langkah BNI untuk bisa masuk ke Myanmar semakin besar.

Kerjasama program Capacity Building antara BNI dengan Kanbawza Bank itu ditandai secara resmi melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Tresuri dan Institusi Finansial BNI, Adi Setianto dengan Wakil Direktur Utama Kanbawza Bank, U Than Lwin di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (23/4/2013).

Penandatangan MoU ini disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, yang hadir ke Nay Pyi Taw bersamaan dengan Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Myanmar.

MoU ini mencakup dua hal pokok, pertama, menekankan pada saling tukar pengetahuan terkait Asset and Liability Management yang menjadi satu kesatuan dalam strategi pengelolaan investasi, risiko, dan pendanaan.

Kedua, mendukung terpenuhinya kebutuhan peningkatan kapasitas di bidang perbankan yang dapat mengarahkan pada pengembangan produk dan pelayanan, sehingga mampu meningkatkan peran Kanbawza Bank dalam perekonomian Myanmar, sekaligus memberikan kontribusi pada aktivitas perbankan antara Indonesia dan Myanmar.

Kanbawza Bank kini berlokasi di Yangon, bekas ibukota Myanmar dan sekarang menjadi pusat bisnis negara itu. Bank yang didirikan pada 1 Juli 1994 ini merupakan salah satu bank swasta komersial terbesar di Myanmar yang mencatatkan modal senilai 69 miliar MMK (Myanmar Kyat) per 2012.

Adi Setianto mengatakan, langkah BNI ini merupakan upaya untuk berperan aktif dalam pengembangan kerjasama ekonomi Indonesia - Myanmar. Ini penting karena Myanmar merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang saat ini sedang dalam proses reformasi politik dan ekonomi.

Selama ini peran Indonesia cukup penting dalam mendorong upaya pemerintah Myanmar menuju negara demokrasi. "Proses menuju era keterbukaan telah memberikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan pengembangan kerjasama di segala bidang termasuk kerjasama pengembangan ekonomi," ujar Adi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Adi menambahkan, pemerintah Indonesia saat ini giat mendorong BUMN untuk bersinergi dalam melakukan eksplorasi bisnis di luar negeri termasuk di Myanmar.

Untuk itulah, BNI bersama beberapa BUMN melaksanakan perannya membuka peluang bisnis di Myanmar, dimana fokus BNI adalah memberikan layanan dan produk perbankan kepada beberapa BUMN yang telah dan akan melaksanakan ekspansi di negara Myanmar.

"Ke depan, kerjasama Capacity Building tersebut juga akan dilakukan dengan beberapa bank di Myanmar. Kerjasama ini merupakan salah satu perwujudan visi BNI yaitu " Bridging Indonesia and The World"," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com