Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Juni Tinggi, Harga BBM Jadi Naik?

Kompas.com - 07/05/2013, 10:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah masih mempertimbangkan rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni mendatang. Hal ini terjadi setelah ada defisit anggaran dan defisit neraca perdagangan yang memberatkan fiskal dalam negeri. Apalagi lembaga pemeringkat internasional Standard and Poors (S&P) telah menurunkan outlook peringkat surat utang Indonesia dari BB+ positif ke BB+ stabil.

Menteri Perekonomian sekaligus Pelaksana Tugas Menteri Keuangan Hatta Rajasa mengatakan, pekan ini pemerintah akan berkonsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi satu harga. Konsultasi ini penting dilakukan sebelum akan dilaporkan ke DPR pada minggu kedua Mei ini.

Hal tersebut sekaligus untuk menyiapkan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Namun, bila rencana menaikkan harga BBM bersubsidi akan dilakukan pada Juni mendatang, maka hal tersebut akan dihadapkan pada risiko inflasi yang tinggi pada Juni dan Juli. Sekadar tahu, Juni dan Juli ini merupakan bulan liburan sekolah, sekaligus bulan puasa dan persiapan lebaran.

"Saya memang mengetahui bahwa (inflasi di bulan Juni dan Juli) itu tidak ideal. Tapi keputusan harus diambil," kata Hatta saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin malam (6/5/2013).

Hatta mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden terkait rencana menaikkan harga BBM bersubsidi ini. Hatta menjelaskan, akan ada pengaruhnya kepada fiskal bila tidak segera melakukan sesuatu. Namun, Hatta enggan menjelaskan lebih lanjut kebijakan apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi neraca anggaran dan neraca perdagangan yang sudah jebol tersebut.

"Jadi intinya harus ada tindakan yang dilakukan," tambahnya.

Agar tidak berdampak ke inflasi, maka pemerintah saat ini terus mengantisipasi inflasi khususnya dari bahan makanan dan volatile food, khususnya daging, produk hortikultura, dan beras. Oleh karena itu, saat pemerintah jadi mengeksekusi kebijakan BBM bersubsidi, maka inflasi tidak akan melonjak signifikan.

Terkait pelaksanaan menaikkan harga BBM bersubsidi, Hatta belum berani berspekulasi. Sebab, saat ini pimpinan DPR masih ada yang di luar negeri dan sebagian masih masuk masa reses. Harapannya, RAPBNP bisa segera masuk ke DPR pada minggu kedua Mei 2013.

"Lalu kita akan bahas dengan DPR. Kalau lancar maka bisa dua minggu dibahas," tambahnya.

Namun, kata Hatta, hal yang terpenting saat ini adalah menjaga defisit anggaran tidak melebihi target sebelumnya, yaitu 3 persen.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

    Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

    Whats New
    Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

    Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

    Whats New
    TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

    TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

    Whats New
    BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

    BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

    Whats New
    Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

    Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

    Whats New
    Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

    Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

    Whats New
    Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

    Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

    Whats New
    Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

    Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

    Whats New
    Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

    Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

    Whats New
    Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

    Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

    Whats New
    Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

    Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

    Spend Smart
    Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

    Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

    Whats New
    Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

    Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

    Whats New
    Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

    Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

    Whats New
    Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

    Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com