Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Elpiji 3 Kg Terganggu

Kompas.com - 16/05/2013, 03:40 WIB

Jakarta, Kompas - Manajemen PT Pertamina mengakui memang ada beberapa lokasi sempat kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram karena distribusi elpiji terganggu saat libur panjang beberapa waktu lalu, sementara kebutuhan elpiji bersubsidi meningkat.

”Tetapi sekarang sudah teratasi,” kata Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) Hanung Budya, Rabu (15/5), di Jakarta.

Terkait harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg, Pertamina mempertimbangkan penerapan perubahan pola distribusi elpiji itu setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebelumnya, Pertamina menunda perubahan pola distribusi dengan mengalihkan biaya pengisian dan pengangkutan elpiji nonsubsidi yang ditanggung Pertamina ke agen penyalur dan konsumen, karena tak diizinkan pemerintah.

Jika kebijakan pola distribusi baru diterapkan, akan berdampak pada kenaikan harga elpiji 12 kg antara Rp 12.000 dan Rp 20.000 per tabung bergantung pada lokasi. Apabila jarak dari lokasi pasokan atau subdepo elpiji dengan agen sekitar 30 kilometer, ongkos yang dibebankan ke agen sekitar Rp 12.000 per tabung sehingga harga jual elpiji di tingkat agen akan naik dari Rp 70.800 menjadi Rp 82.800 per tabung.

Sementara di Jambi, penambahan stok elpiji bersubsidi oleh Pertamina tidak mampu mengatasi kelangkaannya di pasaran. Antrean warga membeli elpiji memadati sejumlah pangkalan pada Rabu (15/5).

Antrean di pangkalan elpiji Simpang Jawo, Tanjung Pinang, Jambi Timur. Lebih dari 100 warga sudah tiba sebelum pukul 08.00, padahal hanya 90 tabung elpiji yang dipasok ke sana.

”Kami sudah mengantre 3 jam tetap saja kehabisan stok. Ini keterlaluan. Kalau kelangkaan elpiji dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah, masyarakat marah,” ujar Idrus, salah seorang warga.

Pedagang mi ayam di Tanjung Pinang, Jon, sudah 6 hari tidak berjualan karena kesulitan memperoleh stok elpiji. Jon memiliki 5 tabung elpiji yang semuanya sudah tidak berisi. Dia menyebut kerugian tidak berjualan mencapai Rp 70.000 per hari.

PT Pertamina telah menambah pasokan pada wilayah Kota Jambi dan Muaro Jambi. Sabtu lalu, sebanyak 5.600 tabung tambahan disuplai untuk Muaro Jambi, dan lebih dari 60.000 tabung untuk Kota Jambi.

Di Solo, Jawa Tengah, langkanya elpiji 3 kg membuat warga beralih menggunakan arang. Mereka memilih arang karena relatif lebih mudah dicari dan murah dibandingkan minyak tanah.

”Saya sudah tiga hari ini pakai arang karena tidak ada gas,” kata Tari, warga Kampung Kebonan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Rabu (15/5). (ITA/EKI/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com